SKK Migas Ungkap Tantangan Besar Kejar Produksi Minyak 1 Juta bopd

Senin, 5 Februari 2024 | 18:37 WIB ET
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto

JAKARTA, kabarbisnis.com: Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK) Migas mengungkap terdapat tantangan besar dalam usaha mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (bopd) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, salah satu kendala tersebut yaitu kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) masih fokus dalam mempertahankan penurunan produksi alamiah dari lapangan yang ada. Selain kendala penurunan produksi, Dwi menyebut ada kendala lain dari sisi cadangan dalam mencapai target 2030.

"Sedangkan untuk mengubah cadangan menjadi produksi juga terkendala oleh masalah POD mangkrak dan proyek yang tertunda," kata Dwi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (5/2/2023).

Tidak hanya minyak, Dwi juga turut menyebutkan tantangan dalam mencapai target produksi gas 2030. "Untuk gas, kami juga perlu mengatasi tantangan berupa keterlambatan proyek dan serapan yang dari pembeli. SKK Migas membutuhkan komitmen KKKS untuk melaksanakan POD dan menyelesaikan proyek tepat waktu," ujarnya.

Sebagai informasi, pada 2023 lifting minyak ditarget mencapai 660 juta barel per hari (MBOPD) dengan realisasi 605, 5 MBOPD atau 92% dari APBN. Sementara lifting gas sebanyak 6.160 MMSCFD dengan realisasi sebesar 5.378 MMSCFD atau 87% dari target APBN.

Meski tidak mencapai target APBN 2023, namun Dwi menyampaikan bahwa kinerja lifting gas mengalami peningkatan 1% dibandingkan 2022. "Insya Allah bisa incline lagi di 2024 setelah Tangguh Train 3 berjalan selama satu tahun akan lebih baik lagi. Karena pada 2023 Tangguh Train 3 baru berjalan selama tiga bulan saja," ujarnya.

Sementara itu, untuk target lifting migas 2024, pemerintah mematok target lifting minyak sebanyak 635 juta barel per hari sedangkan salur atau lifting gas ditetapkan 5.785 MMSCFD. Angka lifting migas ini mengalami penurunan jumlah target dibandingkan 2023. kbc11

Bagikan artikel ini: