Ingin menjadi dropshipper sukses? Ini kiatnya

Selasa, 12 Januari 2016 | 09:49 WIB ET

BAGI kebanyakan orang, dropshipper dianggap sebagai usaha  sampingan yang bisa dilakukan sembari beraktifitas kerja lainnya entah menjadi guru, pegawai sipil, karyawan dan buruh . Masyarakat masih menganggap bahwa bisnis dropship ini belum bisa dijadikan sebagai penghasilan utama lantaran sistem kerjanya hanya menjual gambar saja via facebook, twitter, instagram dan lain-lain.

Padahal, menjual produk di internet itu tidak membedakan antara orang yang mempunyai produk ataupun tidak, semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan kue keuntungan dari menjual secara online.

Alasan mengapa bisnis dropship ini masih menjadi usaha sampingan, lantaran skema bisnis ini hanya dijadikan sebagai batu loncatan terutama bagi karyawan yang ingin memiliki usaha utama namun diawali dengan modal kecil. Memang benar, untuk menjadi dropshipper tidak butuh modal banyak untuk biaya operasional, berbeda jika menjual secara nyata dengan mendirikan toko atau berjualan dipinggir jalan.

Nah, bagi Anda yang ingin menjadikan bisnis dropship ini sebagai penghasilan utama, berikut tipsnya:

1. Berhenti bekerja (resign)

Jika ingin menjadikan usaha drospship ini sebagai penghasilan utama, maka anda harus keluar dari pekerjaan nyaman anda sekarang. Beruntung jika anda memulainya dari pengangguran, anda tidak punya pilihan. Tapi justru nasib malang bagi anda yang saat ini masih menjadikannya sebagai usaha sampingan selepas kerja dari kantor.

Mau jadi penghasilan utama bagaimana kalau anda sendiri masih punya penghasilan tetap perbulan? dikatakan sebagai penghasilan utama jika itu satu-satunya pendapatan anda. Selain itu, manfaat yang bisa anda rasakan dari resign yakni anda punya waktu luang yang lebih untuk mempelajari teknik marketing terbaru yang sekiranya bisa dimanfaatkan untk memasarkan produk dari suplier .

2. Jangan andalkan media gratisan

Jika saat ini anda masih menggunakan media gratisan untuk memasarkan produk dari suplier , maka saatnya untuk beralih ke yang berbayar. Tinggalkan secara perlahan-lahan situs jual beli listing semacam olx atau berniaga, forum jual beli, facebook dengan menambahkan teman yang tidak anda kenal dan mungkin tidak tertarik sama sekali dengan produk anda, atau menggunakan media instagram yang jelas-jelas bukan tempat jualan.

Boleh memakai media gratisan namun yang sekiranya  tepat untuk berjualan, contoh situs marketplace semacam tokopedia, lamido dkk. Berbeda dengan situs jual beli, situs marketplace melindungi pihak penjual dan pembeli akan transaksi penipuan karena situs marketplace menyediakan sistem rekening bersama gratis bagi kedua belah pihak, sedangkan situs jual beli hanya bersifat menampilkan iklan anda dalam kurun waktu yang singkat.

Jika ingin menggunakan media facebook , gunakanlah iklan berbayar, bangun komunitas tentang produk anda sehingga mereka pembeli akan loyal terhadap produk anda. Selain itu, buatlah toko online sendiri untuk investasi jangka panjang. Anda tidak ingin bukan mendadak kaya dari situs jual beli listing dalam waktu singkat setelah itu jatuh tertimpa lagi lantaran anda tidak bisa beriklan di situs tersebut?

3. Belajar marketing

Menjual produk secara online tidak semudah yang dibayangkan, anda berhadapan dengan mesin. Jika anda berpikir, saya punya 5000 teman di facebook dan 200 pengikut, sekiranya saya pasang status tentang produk yang saya jual pasti mereka akan melihat, dan jika mereka tertarik mereka (teman facebook) akan bbm atau sms menanyakan perihal produk tersebut. Pernyataan anda mungkin benar 100% jika anda berjualan di tahun 2009 kebawah saat algoritma facebook belumlah berubah seperti sekarang .

Sekarang anda punya 5000 teman facebook bukan jaminan dalam sehari anda bisa menjual minimal satu produk saja via facebook, apalagi jika 5000 teman tersebut jarang beraktifitas dengan anda baik itu kirim pesan, like status dll. Paling hanya 5% dari total teman anda yang akan melihat status yang anda bagikan. Dari 5% tersebut, berapa persen yang akan menghubungi anda menanyakan produk, lalu dari yang penanya tersebut berapa persen yang akan membeli .

Sekiranya anda perlu belajar marketing baik itu marketing sosial media ataupun marketing mesin pencari, ilmu seperti ini bisa anda dapatkan via internet dengan gratis tanpa dipungut biaya apapun. Yang perlu anda lakukan hanyalah belajar dan praktikan.(ciputraentrepreneurship)

Bagikan artikel ini: