Target produksi perikanan budidaya 2016 dipatok 19,4 juta ton

Senin, 15 Februari 2016 | 09:32 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan produksi perikanan budidaya tahun ini mencapai 19,4 juta ton atau naik 10,22% dari realisasi 2015 yang sebesar 17,6 juta ton.

Untuk merealisasikan target tersebut, sebanyak 80,04% atau setara Rp 1,3 triliun dari total anggaran Ditjen Perikanan Budidaya KKP dialokasikan untuk bantuan langsung kepada masyarakat.

Ditjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan perikanan budidaya terus didorong untuk meningkatkan produksi dan kualitas produksi dengan cara yang berkelanjutan. Komitmen pembangunan perikanan budidaya menuju perikanan budidaya yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan serta di rasakan dampaknya oleh masyarakat.

Hal ini diwujudkan dengan alokasi 80,04% anggaran Ditjen Perikanan Budidaya menjadi bantuan langsung kepada masyarakat. "Sebanyak 80,04% ini setara dengan Rp 1,3 triliun yang dialokasikan untuk beberapa kegiatan prioritas, sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, kegiatan prioritas tersebut dilakukan berlandaskan pada tiga pilar pembangunan, yaitu kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan," ujar  Slamet di Jakarta, kemarin.

Capaian produksi perikanan budidaya pada 2015 sebesar 17,6 juta ton dan akan terus ditingkatkan pada tahun ini menjadi 19,4 juta ton. Komoditas utama yang diunggulkan adalah rumput laut dan udang, baik udang windu maupun vaname. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari Ditjen Perikanan Budidaya KKP pada 2015 mencapai Rp 18,9 miliar atau 162% dari target yang telah ditetapkan.

Sebagian besar PNBP ini berasal dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perikanan Budidaya KKP. "Di samping target produksi perikanan budidaya, target PNBP ini juga harus tercapai," kata Slamet.

Slamet menambahkan perikanan budidaya akan selalu mendukung tiga pilar pembangunan. Untuk mendukung kedaulatan dan sekaligus meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya, KKP mewujudkan dengan penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) di unit usaha perikanan budidaya dan juga Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB).

Ditjen Perikanan Budidaya KKP juga mendukung pembangunan di pulau terluar dan perbatasan melalui program Pembangunan Kawasan Kelautan dan Perikanan Terintegrasi (PK2PT). Dukungan diberikan dengan melihat potensi wilayah tersebut, bisa berupa kebun bibit rumput laut, Karamba Jaring Apung (KJA), benih ikan, dan juga paket bantuan budidaya lainnya.

Untuk meningkatkan kemandirian, Ditjen Perikanan Budidaya KKP juga mengalokasikan bantuan berupa excavator sebanyak 100 unit, kincir air sebanyak 2.000 unit dan juga bantuan pakan mandiri sebanyak 360 paket. Keberlanjutan perikanan budidaya yang ingin dicapai adalah keberlanjutan usaha atau ekonomi dan juga keberlanjutan lingkungan.

Dukungan yang diberikan adalah melalui penyediaan benih untuk restocking, benih untuk usaha budidaya polikultur atau multispesies dan juga penyediaan bibit mangrove untuk ditanam di kawasan tambak. Program prioritas penyediaan 100 juta benih adalah salah satunya. Demikian juga dengan bibit pohon mangrovenya kurang lebih sebanyak 600 ribu batang.kbc11

Bagikan artikel ini: