Wow, demi impor bandwidth, Indonesia rogoh triliunan rupiah

Sabtu, 4 Juni 2016 | 11:49 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Indonesia menjadi sasaran pasar empuk bagi negara lain untuk memasok bandwidth, seiring dengan meningkatnya digitalisasi di Tanah Air.

Direktur e-Business, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Azhar Hasyim, berpendapat, bahwa di era digital ini sudah sepantasnya semangat nasionalisme perlu ditegakkan. Hal ini bertujuan agar Indonesia tak semata-mata dijadikan sebagai pasar bagi produk global.

Dia pun mencontohkan betapa besarnya bangsa ini mengimpor bandwidth besar dari luar. Kira-kira besarannya mencapai 1,6 Tbps atau sepadan dengan nominal Rp 3,2 triliun.

"Saya paham sekarang era cloud dan lainnya. Tapi nasionalis sedikitlah, apa semua mau keluarin duit buat bayar ke negara asing hanya untuk hosting dan data center?" tegasnya saat acara diskusi yang bertema Sharing Economy, Disruptive or Solution di gelaran Indonesia Cellular Show 2016 (ICS), Jakarta, belum lama ini.

Azhar pun berharap, suatu saat nanti, Indonesia tak hanya mengimpor bandwidth semata. Melainkan bisa menjadi pemasok bandwidth untuk negara-negara lain. Dicontohkannya, Tiongkok yang menjadi pengekspor bandwidth dan mencapai 1,5 Tbps karena aplikasinya banyak diakses negara luar.

"Singapura, Malaysia, Brunei saja bangun data center untuk dorong jadi hub. Kita ada regulasi, tolong dibaca dan dipahami serta dijalankan. Ini saya menggugah nasionalisme pemain aplikasi karena mereka akan banyak dan terus tumbuh. Ayo kita stop impor, tetapi ekspor bandwidth keluar negeri," katanya. kbc10

Bagikan artikel ini: