KESDM belum berniat pangkas subsidi elpiji

Selasa, 14 Juni 2016 | 14:27 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan belum ada rencana untuk mengurangi subsidi elpiji 3 kilogram (kg) dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian ESDM Sujatmiko mengatakan pengaturan subsidi elpiji masih menggunakan prinsip penetapan harga jual. Jadi dalam RAPBN-P 2016 pemerintah menetapkan subsidi untuk elpiji tetap.

"Belum ada rencana untuk mengurangi subsidi elpiji. Pengaturan subsidi elpiji masih menggunakan prinsip penetapan harga jual, subsidinya berfluktuasi sesuai dengan realisasi harga patokan," kata Sujatmiko, di Jakarta, Selasa (14/6/2016).

Meskipun dalam RAPBN-P yang dilaporkan Menteri Keuangan dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) anggaran subsidi untuk elpiji dan bahan bakar minyak (BBM) mengalami penurunan Rp 23,1 triliun. Semula dalam APBN 2016 sebesar Rp 63,7 triliun menjadi Rp 40,6 triliun dalam RAPBN-P.

Sementara untuk subsidi BBM pemerintah mengeluarkan wacana untuk memangkas subsidi solar dari Rp1.000 per liter menjadi Rp 350 per liter.Namun,hal itu tidak serta merta menurunkan subsidi elpiji 3 kg. Volume elpiji 3 kg pada RAPBN-P 2016 juga tidak mengalami perubahan yakni masih sebesar 6,602 juta metrik ton.

Catatan Kementerian ESDM menyebutkan kebijakan untuk mengatur besaran volume dan subsidi elpiji 3 kg terdiri empat poin yaitu sistem monitoring elpiji 3 kg tersebut, rayonisasi pendistribusian elpiji, meningkatkan pengawasan pendistribusian elpiji 3 kg melalui pengawasan penyaluran di subpenyalur (pangkalan), dan pelaksanaan distribusi tertutup elpiji 3 kg.kbc11

Bagikan artikel ini: