Akhir 2016, bongkar muat curah kering di Teluk Lamong mulai beroperasi

Selasa, 28 Juni 2016 | 12:34 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III terus melengkapi berbagai fasilitas pendukung di Terminal Multipurpose Teluk Lamong. Dan saat ini, Pelindo III tengah menyelesaikan pembangunan fasilitas bongkar muat khusus barang jenis curah kering.

“Target kami pembangunannya bakal selesai dan bisa beroperasi di akhir tahun ini. Atau maksimal ya awal tahun depan,” ujar Kepala Humas PT Pelindo III Edi Priyanto ditemui saat buka bersama ana yatim di Surabaya, Senin 927/6/2016).

Menurut Edi, sebenarnya peralatan pendukung untuk aktifitas bongkar muat curah kering yaitu Grap Ship Unloader (GSU) sudah ada di Terminal Teluk Lamong sejak tahun lalu. Dua unit GSU tersebut dioperasikan di Terminal Teluk Lamong guna mempercepat layanan.

“Sekarang tinggal menyiapkan conveyor (sistim mekanik untuk memindahkan barang) dan silo (tempat penyimpanan sementara). Khusus silo, pembangunannya bekerja sama dengan pihak ketiga yang merupakan produsen pakan unggas,” terangnya.

Dengan dibangunnya fasilitas tersebut, maka Teluk Lamong bakal melayani kegiatan bongkar muat khusus barang jenis curah kering food dan feed grain dengan kinerja bongkar muat mencapai 4.000 ton per jam. Pada tahap awal, kapasitas curah kering di Teluk Lamong sebanyak 5 juta ton per tahun. Luas total lahan untuk pembangunan curah kering mencapai 15 hektare.

''Setelah semuanya selesai, kami siap melakukan relokasi fasilitas curah kering internasional dari Terminal Jamrud ke Terminal Teluk Lamong. Dengan demikian, Terminal Jamrud bisa digunakan untuk kegiatan bongkar muat lainnya, yakni general cargo dan curah kering domestik,'' paparnya.

Sebelumnya, Terminal Teluk Lamong telah mendatangkan dua peralatan bongkar muat, yakni Ship to Shore (STS) crane. STS crane tersebut melayani proses bongkar muat di dermaga domestik. STS crane tersebut dioperasikan dengan tenaga listrik dan memiliki daya angkat maksimal sebesar 40 ton. Kemampuan jangkauan STS crane tersebut ke kapal mencapai 14 row atau setara 35 meter.

Melalui penambahan 2 unit STS crane, maka Terminal Teluk Lamong kini telah memiliki 5 unit STS crane domestik dan 2 unit STS crane internasional. Pada akhir tahun 2016, Pelindo III akan mendatangkan 3 unit STS crane tambahan untuk menunjang pelayanan dermaga internasional sehingga total STS crane menjadi 10 unit.kbc6

Bagikan artikel ini: