Tak ingin gulung tikar, pelaku UMKM harus masuk bisnis online

Minggu, 21 Agustus 2016 | 12:27 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Ketatnya persaingan di pasar global memaksa pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus melakukan inovasi, salah satunya adalah dengan memasarkan produknya melalui secara online.

Hal itu diungkapkan Direktur E-Bisnis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Azhar Hasyim di hadapan 150 peserta Pelatihan Pengelolaan Website Bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Minggu (21/8/2016) di Aula Diskominfo Jatim.

“Persaingan dunia usaha sangat kompetitif, terutama era pasar bebas seperti saat ini. Produk dari Tiongkok bahkan telah membanjiri pasar Indonesia. Apabila tidak melakukan inovasi seperti masuk bisnis online bisa dipastikan satu hingga dua tahun berikutnya akan gulung tikar,” kata Hasyim.

Ia menegaskan, pemerintah melalui Kemenkominfo berkomitmen mendorong UMKM untuk mengembangkan usaha dan masuk pada bisnis online. Sebab berdasarkan kajian mendalam disimpulkan bahwa bisnis online dapat meningkatkan pendapatan tiga hingga empat kali lipat dibanding penjualan di toko fisik.

Program sejuta domain gratis untuk UMKM, tutur Hasyim, merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah dalam upaya pengembangan UMKM. “Setelah memberikan domain dan hosting gratis selama satu tahun, diharapkan UMKM bisa mandiri. Target tahun ini, kita selesaikan sebanyak 350 ribu. Tahun dapan juga begitu sampai jumlahnya 1 juta,” ungkapnya.

Di Jawa Timur, UMKM yang terigister dan mendapat domain baru sekitar 630 UMKM. Mayoritas UMKM yang tergister berjenis usaha kerajinan jamu, makanan dan minuman, garmen, busana, ekspedisi dan travel. Dari total sejuta domain nasional, Jawa Timur mendapatkan jatah 60 ribu domain secara gratis dari program sejuta domain. Pada pelatihan selanjutnya Diskominfo Jatim akan mengundang sebanyak 500 UMKM. kbc10

Bagikan artikel ini: