Bangun 10 stasiun pengisian, Aneka Gas butuh duit Rp400 miliar

Selasa, 23 Agustus 2016 | 17:36 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Aneka Gas Industri (AGI) akan membangun 10 stasiun pengisian baru (filling station) di sejumlah kota pada tahun ini, dengan total alokasi belanja modal sekitar Rp395,6 miliar.

Wakil Direktur Utama AGI Rachmat Harsono menuturkan, modal investasi tersebut akan menggunakan sekitar 40 persen dana hasil pelepasan 766 juta saham perdananya atau Initial Public Offering (IPO), yang ditargetkan meraup pembiayaan hingga Rp989 miliar.

Menurutnya, perusahaan sampai saat ini memiliki 80 filling station dan diharapkan bertambah jadi 90 stasiun pengisian hingga akhir tahun ini. Beberapa daerah yang akan menjadi target pembangunan stasiun pengisian baru adalah Kalimantan,  Sulawesi dan Sumatera. Rencananya, kata Rachmat, setiap bulan perusahaan akan membangun dua filling station.

Untuk jangka panjang, lanjutnya, dia berharap jumlah stasiun pengisian AGI mencapai 200 unit di 35 provinsi. Saat ini, operasional bisnis pengisian gasnya baru tersebar di 22 provinsi.

"Kami ingin berkembang sampai ada 33-35 provinsi, seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi. Sampai 200 filling station. Saat ini ada 80 filling station,” jelasnya, Senin (22/8/2016).

Dia menaksir kebutuhan investasi untuk membangun ratusan filling station dalam jangka panjang mencapai ksiaran US$300 ribu hingga US$1 juta, tergantung dari harga tanah dan bangunan. “Yang mahal kalau akuisisi tanah, kalau sewa kami lebih murah,” imbuhnya.

Dia berharap, ekspansi bisnis ini menjadikan AGI sebagai pemain besar di pasar regional. Namun, sebelum itu terjadi, perusahaan akan menguatkan performanya di dalam negeri.

Sebagai informasi, berdasarkan prospektus yang diterbitkan perusahaan hari ini, perusahaan mencatatkan kenaikan laba pada semester I 2016 sebesar 33,3 persen menjadi Rp34,34 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp25,74 miliar.

Peningkatan laba perseroan sejalan dengan peningkatan penjualan bersih sebesar  25,14 persen menjadi Rp815,22 miliar, dari Rp651,451 miliar pada semester I 2015. kbc10

Bagikan artikel ini: