Honda: Sparepart kami tak lagi mahal

Kamis, 22 September 2016 | 20:02 WIB ET

PROBOLINGGO, kabarbisnis.com: Agen Pemegang Merek (APM) mobil Honda di Indonesia, Honda Prospect Motor (HPM) menepis anggapan sparepart mobil Honda terkenal mahal.

Marketing & After Sales Service Director HPM, Jonfis Fandy, mengatakan, seiring banyaknya model mobil Honda yang diproduksi di tanah air, ketersediaan komponen produksi lokal juga semakin banyak dan hangaya pun lebih terjangkau.

“Dulu memang ada anggapan jika sparepart mobil Honda itu terkenal mahal karena model-model yang masuk ke Indonesia dulu rata-rata adalah sedan yang masih diimpor secara CBU (completely built up) dan sparepartnya juga dipasok dari luar negeri. Tapi sekarang kami sudah punya model yang sepenuhnya diproduksi di dalam negeri seperti Brio Satya dan Mobilio yang komponen lokalnya cukup tinggi, lebih dari 80%. Artinya sparepartnya pun diproduksi di dalam negeri dan harganya juga jauh lebih terjangkau,” katanya kepada wartawan di sela Grand Opening Dealer Honda Lestari Probolinggo, Kamis (22/9/2016).

Ia menambahkan, Honda terus berinvestasi dan menggandeng pemasok suku cadang dari dalam negeri untuk mendongkrak tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) pada mobil-mobil Honda yang dirakit di Indonesia.

Berbagai komponen utama seperti mesin, transmisi, dan body kini sudah bisa diproduksi di dalam negeri meskipun belum sepenuhnya 100%. Jonfis mencontohkan, untuk transmisi otomatis CVT (Continuously Variable Transmission) misalnya,  hampir 90% komponennya sudah diproduksi di dalam negeri. Juga bagian blok mesin yang dikenal dengan 5C (Connecting rod, Cylinder head, Cylinder block, Camshaft, Crankshaft) juga sudah diproduksi di tanah air.

Jonfis mengatakan memang tidak semua komponen bisa diproduksi di dalam negeri untuk memenuhi 100% TKDN. Beberapa komponen mengandung unsur kerahasiaan dan hanya bisa diproduksi di fasilitas produksi tertentu.

“Seperti ECU (Electronic Control Unit) yang mengandung data-data rahasia hanya bisa diproduksi dan dikembangkan di Jepang. Jadi unsur kerahasiaan itu yang membuat TKDN tidak bisa dipenuhi 100%,” paparnya.  kbc8

Bagikan artikel ini: