Kemendes PDTT fokus penguatan ekonomi lokal desa

Selasa, 22 November 2016 | 07:37 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan fokus mengalihkan subsidi dana desa untuk peningkatan kapasitas ekonomi pedesaan.

Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kemendes PDTT, Johozua M Yoltuwu, mengatakan sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo dana desa, sebesar Rp 1 miliar per desa, kedepan penggunaanya akan lebih banyak disalurkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat desa.

“Jika pada tahun pertama dana desa fokus digunakan untuk membenahi infrastruktur desa, maka mulai tahun kedua dan seterusnya, dana desa akan lebih banyak digunakan untuk pemberdayaan ekonomi. Salah satunya adalah dengan mengangkat produk lokal,” katanya kepada wartawan di sela pembukaan  pameran Indonesia Bagian Timur  (IBT) Expo di Hotel Garden Palace Surabaya, Senin (21/11/2016).

Ia menambahkan, penguatan produk lokal bisa dilakukan melalui berbagai teknis diantaranya pendampingan untuk packaging, labeling hingga quality control. Diharapkan dengan mempunyai produk lokal desa yang bermutu dan bernilai jual, maka produk tersebut akan bisa diterima secara global dan pada akhirnya bisa meningkatkan eknomi masyarakat desa.

Indonesia Bagian Timur sendiri, menurutnya mempunyai produk-produk lokal yang berpotensi cukup tinggi untuk dikembangkan, baik dari sektor pertanian, perikanan, peternakan, maupun pariwisata.

“Contohnya Sagu di Papua yang mulai dilirik investor dari Hong Kong, ada juga produk perikanan dari Nabire, Papua yang juga sudah dilirik bayak investor lokal maupun asing,” tuturnya.

Meski pemberdayaan ekonomi akan terus diperkuat, infrastruktur di desa juga harus terus diperbaiki karena infrastruktur menjadi kunci penting bagi pengembangan daerah khususnya untuk transportasi barang dan jasa. Pembangunan infrastruktur ini dapat berupa pembangunan jalan desa non status atau yang bukan tanggung jawab Kementerian  Pekerjaan Umum, pembangunan gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan lainnya.

Sementara itu, Bupati Buru Selatan, Maluku, Tagop Sudarsono Toulisa mengakui bahwa, potensi ekonomi di Indonesia bagian timur masih sangat menjanjikan. Wilayah Kabupaten Buru Selatan yang dipimpinnya misalnya, mempunyai berbagai komoditas hasil bumi yang potensial untuk dikembangkan.

Di kabupaten yang mempunyai luas wilayah 6.723 m2 dengan penduduk 53.671 jiwa tersebut, setidaknya ada komoditas holtikuktura, perikanan dan hasil tambang yang potensial dikembangkan. Ia pun meminta dukungan pemerintah pusat untuk memaksimalkan potensi tersebut.

“Salah satunya adalah memaksimalkan program tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo. Jika pelabuhan kami disinggahi kapal-kapal besar maka kami yakin komoditas andalan kami bisa dikirim ke berbagai kota di Indonesia dan akan meningkatkan  perekonomian lokal,” paparnya.

Sementara itu, IBT Expo sendiri merupakan pameran produk-produk yang berasal dari Indonesia Timur. Bekerjasama dengan 11 provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

Selain display dan informasi produk berupa komoditas pertanian, perikanan, kelautan, pertambangan, pariwisata, dan komoditas kreatif, juga dilakukan penandatanganan kerjasama berikut penandatanganan prasasti lBT Center. kbc8

Bagikan artikel ini: