Ekspor buah segar RI diprediksi belum merekah, ini penyebabnya
JAKARTA, kabarbisnis.com: Ekspor buah segar di tahun 2017 diprediksi belum akan meriah. Ini disebabkan belum ada jaminan kontinunitas dan standarisasi kualitas produk yang dapat diberikan untuk konsumen di luar negeri.
Ketua Umum Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar, Khafid Sirotuddin akhir pekan lalu mengatakan, dirinya untuk mendapatkan 20 ton mangga untuk di dikirim ke Malaysia saja, menunggu persediaan sampai 15 hari. Padahal, potensi pasar buah segar asal Indonesia di pasar internasional masih besar.
Umumnya buah segar lokal yang banyak dicari adalah nanas, pisang, mangga, salak, dan manggis. Khafid berpendapat, bila ingin meningkatkan jumlah ekspor buah segar, pemeritah harus menetapkan jenis dan varietas buah yang akan diekspor.
Setelah itu, harus disiapkan lahan dan didukung dengan cara menanamnya dengan benar sehingga kualitas yang dihasilkan dapat maksimal serta terjamin ketersediaannya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor produk pertanian tanaman semusim periode Januari-September 2016 anjlok 46,66% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$196,4 juta menjadi US$104,8 juta. kbc10
Survei Ini Ungkap RI Mulai Bergerak Menuju Masyarakat Non-Tunai
ABC Ajak Ibu-ibu Penggerak Dapur Komunitas di Surabaya Bagikan 19.000 Paket Kebaikan Masakan
OpenAI Segera Rilis GPT-5, Ini Keunggulannya
Bidik Pengusaha, Intiland Siapkan Private Office di Spazio Tower
Jadi Peluang Bisnis Baru, Dunia Usaha Diharapkan Dukung CCS