Bank Mega raih laba Rp1,16 triliun sepanjang 2016

Senin, 3 April 2017 | 13:21 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bank Mega Tbk (MEGA) berhasil membukukan laba sebelum pajak (NPBT) sebesar Rp1,5 triliun sepanjang 2016 atau meningkat 25 persen dari Rp1,2 triliun pada 2015. Setelah memperhitungkan pajak, laba bersih Bank Mega tercatat Rp1,16 triliun atau meningkat 10 persen dari tahun sebelumnya.

Direktur Utama Bank Mega Kostaman Thayib menjelaskan peningkatan laba tersebut karena adanya pertumbuhan bunga bersih Bank Mega sebesar 5,6 persen dari Rp3,3 triliun pada akhir 2015 menjadi Rp3,5 triliun pada akhir Desember 2016.

Selanjutnya, Kostaman menambahkan, beban operasional turun 7,6 persen menjadi Rp3,8 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan karena reversal mark to market surat berharga, penurunan CKPN, dan penurunan beban provisi dan komisi.

"Peningkatan pendapatan bunga bersih dan penuruna beban operasional menjadikan laba sebelum pajak naik 25 persen menjadi Rp1,5 triliun di akhir Desember 2016," ujar Kostama dalam siaran persnya, akhir pekan lalu.

Sementara itu, aset Bank Mega tumbuh 3,4 persen menjadi Rp70,53 triliun pada akhir Desember 2016 dari Rp68,23 triliun pada periode yang sama pada 2015. Dalam antisipasi perlambatan ekonomi, Bank Mega menjalankan pendekatan yang lebih konservatif dalam menjalankan bisnis.

"Hal ini berdampak pada portofolio Kredit yang turun 12,7 persen menjadi Rp28,28 triliun dari sebelumnya sebesar Rp32,4 triliun," tuturnya.

Sedangkan dana pihak ketiga tumbuh 2,7 persen menjadi Rp51,07 triliun di akhir 2016 dari posisi pada 2015 sebesar Rp49,74 triliun dan dikontribusikan oleh kenaikan dana murah. Lalu Giro naik 8,9 persen dari Rp5,1 triliun menjadi Rp5,6 triliun, sementara Tabungan naik 6,8 persen dari Rp10,0 triliun menjadi Rp10,7 triliun. kbc10

Bagikan artikel ini: