HCML targetkan lapangan MDA-MBH Sumenep mulai produksi akhir 2019

Jum'at, 16 Juni 2017 | 20:15 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Husky - CNOOC Madura Limited (HCML) telah melakukan Sosialisasi Lanjutan Pengembangan Lapangan MDA-MBH kepada sejumlah stakeholder terkait di kantor Dinas ESDM Provinsi Jatim. Sosialisasi dilakukan agar lapangan MDA-MBD bisa berproduksi di akhir 2019.

"Kami sudah terikat kontrak di lokasi ini pada 1982-2012, dan diperpanjang 20 tahun ke depan sejak 2012-2032. Sehingga, sisa masa kontrak sekitar 15 tahun lagi. Kalau tidak segera berproduksi, maka nilai keekonomiannya akan hilang. Ini menjadi tantangan bagi kami. Meskipun demikian, kegiatan sosial ke masyarakat Sumenep sudah kami lakukan," kata Head of Relations HCML Surabaya, Hamim Tohari, Surabaya, Jumat (16/6/2017).

Sosialisasi ya tersebut dihadiri beberapa instansi terkait, di antaranya Kodam V/Brawijaya, Lantamal V/Surabaya, Dinas Perhubungan Jatim, Dinas Kominfo Jatim, Pemda Sumenep, BLH Sumenep, Dishub Sumenep, Biro SDA Sumenep, dan beberapa kelompok masyarakat (pokmas) dari Sumenep.

Hamim menambahkan bahwa, ada tiga lapangan yang akan dikembangkan, yakni lapangan MDA, MBH dan MDK. Tapi, kali ini masih fokus mengerjakan lapangan MDA dan MBH. Lapangan itu berada di 200 km sebelah timur Surabaya atau 75 km sebelah tenggara Madura. Kegiatan HCML saat ini adalah pembangunan konstruksi platform menggunakan kapal Hilong. Kegiatan kontruksi diperkurakan akan selesai tahun depan yang akan dilanjutkan dengan pengeboran pengembangan dan ditarget akan mulai berproduksi di akhir 2019 dengan volume 170 mmscfd untuk satu sumur.

Setelah beroperasi, pihak HCML berjanji akan berpartisipasi langsung dalam program pengembangan pemberdayaan masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitar daerah operasi. HCML juga meminta dukungan dari segenap pemangku kepentingan untuk mendukung kegiatan operasi hulu migasnya.

“Beberapa kegiatan yang kami lakukan dengan masyarakat sekitar lokasi di antaranya adalah memberikan bantuan ambulans untuk puskesmas, pemberdayaan petani rumput laut dan nelayan, serta peningkatan sarana pendidikan dan keagamaan di daerah terdampak," pungkas Hamim.

Diproyeksikan, hasil produksi gas dari lapangan MDA-MBH milik HCML tersebut nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk, pembangkit listrik, dan industri lainnya di Jawa Timur.kbc6

Bagikan artikel ini: