Bu Sri sebut tak bisa utang negara direm mendadak
JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai, defisit sebesar Rp325,93 triliun atau 2,19 persen pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2018 menggambarkan keingan untuk menciptakan APBN yang semakin sehat. Dia menegaskan, fungsi stabilisasi, alokasi, dan distribusi masih bisa dijalankan penuh.
Turunnya defisit anggaran ini (dibandingkan 2,67 persen pada 2017 dan 2,49 persen pada 2016), lanjut Menkeu, juga menunjukkan upaya untuk menyelesaikan persoalan utang dan keseimbangan primer, agar tidak lagi terlalu membebani APBN.
“Dengan defisit yang lebih rendah maka concern mengenai utang bisa kami selesaikan. Memang ini tidak bisa kami rem secara mendadak. Keseimbangan primer juga masih ada, tapi kurangnya mulai separuh dibanding 2017,” kata Sri Mulyani dalam keterangan pers, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip dari laman Sekretariat Kabinet.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah menargetkan pendapatan negara tahun 2018 sebesar Rp1.878 trikiun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.609 triliun, penerimaan negara bukan pajak sebesar Rp267.86 triliun, dan penerimaan hibah sebesar Rp1,196 triliun.
Adapun belanja negara tahun 2018 direncanakan sebesar Rp2.204 triliun, yang meliputi belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.443 triliun, dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp761,08 triliun.
Berdasarkan perkiraan kebijakan pendapatan negara dan belanja negara tersebut, maka defisit anggaran direncanakan sebesar Rp325,93 triliun, yang akan ditutup dengan pembiayaan anggaran yang terutama berasal dari utang, baik dalam maupun luar negeri. kbc9
Hati-hati! Empat Kosmetik Ini Dilarang Beredar di RI
BI Siapkan Rp197,6 Triliun Uang Baru buat Lebaran, Begini Cara Penukarannya
Mampukah THR dan Gaji ke-13 bagi ASN Angkat Ekonomi RI Tumbuh 5,2%?
AstraPay Incar Transaksi Rp5 Triliun Selama Ramadan 2024
Mudik Pakai Mobil Listrik Tak Lagi Panik, Nih Deretan SPKLU di Ruas Tol Trans Jawa