Kampanyekan hidup sehat, produsen sabun Dettol ajak anak Indonesia giat cuci tangan

Kamis, 19 Oktober 2017 | 10:58 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Reckitt Benckiser, produsen sabun Dettol, bekerjasama dengan Yayasan Sayangi Tunas Cilik menyelenggarakan kampanye Give Life a Hand: Letter for Life, dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia 2017 (Global Hand Washing Day2017).

Steven Debrabandere, General Manager Reckitt Benckiser Indonesia, mengatakan kampanye  ini merupakan salah satu program edukasi akan pentingnya cuci tangan dengan sabun yang menyasar anak-anak usia dini. Program edukasi yang berada dalam naungan Misi Hidup Sehat bersama Dettol ini mengajak seluruh masyarakat, khususnya anak-anak untuk bersama-sama berikrar menjaga kesehatan dan kebersihan, dimulai dari mencuci tangan sebelum dan setelah beraktivitas. Melalui kampanye ini, pihaknya mengajak anak-anak di seluruh Indonesia untuk menyebarkan pesan akan pentingnya mencuci tangan dengan sabun.

"Melalui kegiatan sederhana dan mudah dilakukan yaitu membuat sabun dalam kertas surat, menuliskan ajakan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun, dan mengirimkannya kepada anak-anak lain di seluruh Indonesia yang tidak memiliki akses terhadap fasilitas cuci tangan, diharapkan kesadaran masyarakat akan semakin meningkat," ujarnya, Kamis (19/10/2017).

Data UNICEF yang tertuang dalam Prelimenary DRAFT Baseline Household Knowledge, Attitudes and Practices (KAP) of Sanitation and Hand Washing Practices Survey Results 2014 mengungkapkan bahwa 75,5% masyarakat Indonesia tidak mencuci tangan karena menganggap tangan mereka bersih.

Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan hari yang secara global didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya mencuci tangan dengan sabun sebagai cara mudah, efektif, dan terjangkau untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan nyawa. Setiap tahunnya, Dettol memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan komitmen dalam membantu masyarakat untuk membuat hidup lebih sehat dan bahagia dengan mensosialisasikan gaya hidup sehat: cuci tangan dengan sabun, khususnya kepada anak-anak usia dini.

"Kami percaya akan pentingnya menanamkan perubahan perilaku sehat pada usia dini. Sebuah tindakan sederhana, mencuci tangan dengan sabun, dapat mencegah penyakit dan kematian. Hari Cuci Tangan Sedunia merupakan kesempatan bagi kami untuk menggelar sebuah acara yang dapat memberikan dampak positif, dan mengubah gaya hidup masyarakat menjadi lebih sehat dan higienis," imbuh Steven.

Data Riset Kesehatan Dasar 2007 mengungkapkan bahwa di Indonesia, diare masih menjadi penyebab kematian anak, yaitu sebesar 31 persen di antara anak di bawah usia satu tahun dan 25 persen kematian anak usia antara satu hingga empat tahun. Padahal, salah satu cara paling murah untuk mencegah kematian dan penyakit yang berhubungan dengan diare adalah cuci tangan dengan sabun. Menurut data WHO (2014), mencuci tangan dengan sabun dapat mengurangi 40% resiko diare dan 20% resiko infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia.

Ketua Pengurus Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Selina Sumbung, menamahkan, pihaknya ingin tidak ada seorang anakpun meninggal karena sebab yang bisa dicegah. "Untuk itu, dukungan dari berbagai pemangku kepentingan sangat diperlukan. Karenanya, kami menyambut baik kerjasama ini dan mengapresiasi langkah RB untuk turut berperan serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik lagi, khususnya dalam membangun perilaku hidup sehat, membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun," katanya. Kbc8

Bagikan artikel ini: