BNI akui bunga kredit segmen menengah masih tinggi
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyatakan bunga kredit di sejumlah segmen sudah mencapai satu digit. Namun bunga kredit segmen menengah belum mampu mencapai besaran satu digit.
Direktur Bisnis Menengah BNI Putrama Wahyu Setiawan mengatakan, bunga kredit segmen menengah belum satu digit karena faktor risiko. "Meski begitu, sekarang sudah mulai mengarah turun," kata Putra di kantornya, Jakarta, Rabu (8/11/2017).
Bunga kredit turun dari 13-13,5 persen menjadi 11-12 persen. Rasio non-performing loan (NPL) segmen tersebut sekitar 3 persen. BNI menargetkan rasionya bisa mencapai di bawah 3 persen tahun depan.
Perbankan mendapat ruang untuk menurunkan suku bunga kredit setelah Bank Indonesia memutuskan menurunkan suku bunga acuannya menjadi 4,25 persen. Lembaga Penjamin Simpanan pun sudah menurunkan suku bunga penjaminannya.
Namun, Putra mengatakan, bunga kredit tak bisa serta-merta turun. Perusahaan harus memastikan laba perusahaan tak terkoreksi.
Putra menuturkan BNI mencoba menurunkan kredit dan menjaga laba dengan beberapa upaya. Salah satunya meningkatkan fee-based income. BNI juga akan mengandalkan pendapatan dari program payroll karyawan dan trade finance. kbc10
Theme Park Segera Dibuka, 200 Unit Rumah dan Ruko Free PPN di CitraLand City Kedamean Terjual
Siap-siap War Tiket! Westlife Bakal Manggung di Candi Prambanan Yogyakarta
Rupiah Tembus Rp16.200, BI Siapkan Intervensi
BNI Beri Dukungan Program Masjid Ramah Kemenag