Tahun depan, pertumbuhan kredit diproyeksi 10-12 persen

Kamis, 21 Desember 2017 | 20:01 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2018 akan mencapai 10 sampai 12 persen. Pertumbuhan ini lebih baik dari pencapaian tahun ini yang diperkirakan hanya akan tumbuh tujuh hingga sembilan persen atau lebih rendah dari target awal tahun.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pertumbuhan kredit juga akan ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK). Pada tahun 2018, OJK memprediksi DPK mampu tumbuh seperti halnya kredit sebesar 10 sampai 12 persen.

"Kredit akan tumbuh 10 sampai 12 persen. DPK tumbuh 10 sampai 12 persen, ada kemungkinan bias ke atas," kata Wimboh pada konferensi pers akhir tahun OJK di Kantor OJK, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

Dirinya menambahkan salah satu faktor utama yang dapat menopang kredit adalah prospek ekonomi global dan domestik di tahun depan. Selain itu perbankan disebut lebih siap dalam menyalurkan kredit tahun depan karena selesainya konsolidasi perbankan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengaku optimistis dengan target pertumbuhan kredit perbankan untuk 2018. Bahkan dalam rencana bisnis bank (RBB) yang telah dilaporkan kepada OJK, industri semakin positif.

"Kalau lihat industri (perbankan) dalam RBB 2018 lebih positif sebetulnya. Mereka targetkan (pertumbuhan kredit) sekitar 12,23 persen, artinya di 2018 dengan kondisi-kondisi ekonomi, mereka menyikapi dengan lebih positif," kata Heru.

Optimisme tersebut, lanjut dia, terlihat dari berbagai upaya yang dilakukan perbankan untuk memperbaiki kualitas kredit. Sepanjang 2017, perbankan banyak melakukan hapus buku kredit bermasalah sehingga hasilnya akan terasa pada 2018. kbc10

Bagikan artikel ini: