Angkasa Pura I angkut laba bersih Rp1,6 triliun di 2017

Jum'at, 2 Februari 2018 | 20:50 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Laba bersih PT Angkasa Pura I (Persero) pada tahun 2017 tercatat sebesar Rp 1,6 triliun atau naik 39% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,1 triliun.Selain itu, perusahaan yang mengelola 13 bandara di kawasan tengah hingga timur Indonesia ini berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar Rp 7,1 triliun atau meningkat  17% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 6,1 triliun.

“Peningkatan pendapatan tersebut sejalan dengan pertumbuhan penumpang, pesawat, dan kargo, seiring dengan upaya perusahaan menginisiasi program pengembangan destinasi wisata Collaborative Destination Development (CDD) yang berkerja sama dengan pemerintah daerah serta terus meningkatkan fasilitas dan kualitas pelayanan bandara,” ujar Direktur Utama Persero Faik Fahmi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Peningkatan trafik pesawat milik Persero pada 2016 tercatat sebesar 3,5% dari 764.531 menjadi 791.496 pada 2017. Sementara itu, trafik penumpang pada 2016 tumbuh 6% dari 84,7 juta orang menjadi 89,7 juta orang pada 2017. Sementara kargo tumbuh 11,4% dari 362 juta kg menjadi 403 juta kg pada 2017.

“Tahun 2017, Persero telah mengeluarkan dana investasi sebesar Rp4,6 triliun untuk pengembangan bandara dan investasi bidang keselamatan dan pelayanan masing-masing sebesar Rp2,3 triliun. Di samping itu, perusahaan berhasil mengurangi 2 bandara yang merugi dari 5 bandara,” kata Faik Fahmi.

Faik Fahmi mengatakan Persero menargetkan pendapatan sebesar 16% atau Rp8,7 triliun dari realisasi pendapatan 2017 sebesar Rp 7,5 triliun. Target pendapatan didukung oleh mulai beroperasinya terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang pada Maret 2018, peningkatan kapasitas dan utilisasi alat produksi sisi udara bandara-bandara, dan peningkatan pendapatan lima anak perusahaan Angkasa Pura I yaitu Angkasa Pura Suport, Angkasa Pura Logistik, Angkasa Pura Properti, Angkasa Pura Hotel, serta Angkasa Pura Retail.

Di tahun 2018 ini Persero akan memfokuskan diri dalam peningkatan kualitas layanan di 13 bandara, seperti inovasi pelayanan di terminal, penerapan smart airport, digitalisasi proses bisnis perusahaan, dan percepatan pembangunan tiga bandara yang termasuk dalam proyek strategis nasional, yaitu Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Bandara Internasional Baru Yogyakarta. Selain itu, Persero berharap dapat segera mengelola enam bandara yang dikelola oleh Kementerian Perhubungan (Unit Pelaksana Bandar Udara) yaitu Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Syukuran Aminudin Amir Luwuk, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, dan Bandara Samarinda Baru.

Terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang ditergetkan dapat beroperasi mulai Maret 2018 sebagai upaya untuk mengatasi lack of capacity beberapa bandara sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengguna jasa bandara.kbc11

Bagikan artikel ini: