Jelang IMF World Bank 2018 di Bali, Pelindo III percantik pelabuhan Benoa

Rabu, 28 Maret 2018 | 10:11 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Pelabuhan Indonesia III atau Pelindo III memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya acara IMF World Bank 2018 di Bali pada 12-14 Oktober tahun ini.

Komitmen tersebut diwujudkan dengan upaya Pelindo III untuk membenahi dan mempercantik pelabuhan Benoa agar tamu negara merasa aman dan nyaman. Untuk merealisasikannya, pada pagi ini, Rabu (28/3/2018), Pelindo III telah menandatangani kerjasama dengan PT WIKA Gedung untuk perbaikan pelabuhan yang meliputi perbaikan jalan, pelabuhan dan gebung pelabuhan serta  dengan PT LEGI untuk pembangunan panel surya.

“Target kami, 50 persen dari proyek ini selesai pada bulan September, sebelum IMF World Bank diselenggarakan,” CEO Pelindo III Ari Askhara, usai penandatangan kontrak dengan Wika Gedung, untuk pengerjaan proyek tersebut di Surabaya North Quay, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya,

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa gelaran internasional tersebut diproyeksikan akan mendatangkan sekitar 15 ribu - 18 ribu tamu, mulai dari anggota delegasi 189 negara, hingga kolega dan keluarganya. Ribuan biro wisata dan hospitality sudah jauh-jauh hari menawarkan jasanya. Pemerintah pun serius mendorong pihak-pihak terkait agar penyelenggaraan event tersebut lancar dan berkontribusi positif pada citra negara.

"Pelindo III sebenarnya sudah memiliki masterplan (rencana jangka panjang) untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa agar semakin menarik cruise internasional untuk bersandar. Kemudian demi mendukung kesuksesan penyelenggaran event global tersebut, pengerjaan renovasi terminal penumpang Pelabuhan Benoa dipercepat," katanya.

Menurut Ari, pelabuhan Benoa tidak hanya akan dipercantik tetapi juga diperluas. Bangunan terminal penumpang yang semula berkapasitas 950 orang akan diperbesar untuk menampung 3.500 turis dalam bangunan seluas 5.600 meter persegi. “Untuk area hijau nantinya akan sangat memanjakan pejalan kaki karena dilengkapi dengan taman, kolam, jogging track, dan juga amphitheater," jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa pengembangan Pelabuhan Benoa dikerjakan berdasarkan arahan pemerintah dalam Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Benoa yang disahkan melalui Keputusan Menteri Perhubungan pada 2017 lalu. Salah satu tujuan utamanya yakni menjadikan Benoa sebagai Terminal Kapal Pesiar Kelas Dunia.

Saat ini Benoa merupakan cruise hub-port utama di Indonesia. Kapal pesiar internasional dapat menaikkan dan menurunkan penumpang di gerbang laut wisata Pulau Dewata tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT WIKA Gedung, Nariman Prasetya mengatakan siap dan optimis untuk memenuhi target yabg ditetapkan Pelindo III. “Kami sangat optimistis bisa memenuhi keinginan Pleindo III dan perkiraan kami tidak kesulitan yang akan kami temui. Karena kami memiliki banyak pengalaman dalam pengerjaan proyek seperti ini,” ujar Nariman.

Kesiapan yang sama juva diutarakan oleh Direktur Utama PT Lamong Energi Indonesia (PT LEGI),Edward Danner Napitupulu. "PT LEGI siap untuk menyuplai listrik tenaga surya untuk jalan tol yang membentang di atas laut dengan rute Nusa Dua - Ngurah Rai - Tanjung Benoa tersebut. Termasuk pekerjaan perawatan mekanik dan elektriknya. Terminal Teluk Lamong dan anak usahanya, menjadi lini usaha Pelindo III yang fokus dengan bisnis berkonsep hijau atau ramah lingkungan," pungkasnya.kbc6

Bagikan artikel ini: