Sandang status Unicom, Bukalapak komitmen tingkatkan pelayanan

Minggu, 29 April 2018 | 12:29 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Status “Unicom” yang diraih Bukalapak pada tahum 2017 menjadi semangat baru startup asli Indonesia ini menjadi kian inovatif dalam penggunaan teknologo demi peningkatan layanan.

CEO Bukalapak, Achmad Zaky saat sharing session di acara Idea-X The NextDevdi Surabaya mengatakan bahwa  status Unicorn yang diraih di tahun 2017 telah menghantarkan Bukalapak ke fase bisnis baru. Istilah "Unicorn" diberikan kepada startup yang sudah memiliki valuasi mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun.

"Status unicorn jadi sebuah milestone untuk Bukalapak, namun Bukalapak tetap berusaha inovatif untuk berkontribusi dan perubahan positif melalui pemanfaatan teknologi. Bukan Unicornnya yang jadi prioritas kami, namun yang harus kami lakukan adalah untuk lebih kreatif dan terus bekera keras," ujar Achmad Zaky di Surabaya, Sabtu (28/4/2018).

Ia menambahkan, status unicorn ini sangat penting, namun bukan tujuan utama Bukalapak. Dengan status tersebut, menggiring bukalapak meningkatkan fokus di pelayanan yang berorientasi pada costumer, memaksimalkan teknologi, dan terus membina talenta-talenta lokal ke depannya.

"Bukalapak membangun komunitas yang besar dan aktif. Inilah yang membuat Bukalapak unggul dibanding marketplace lain, untuk itu Bukalapak harus terus mengerti dan penuhi kebutuhan  masyarakat," tegas Zaky.

Zaky berharap melalui ajang Idea-X The NextDev Surabaya se tidaknya banyak bermunculan startup berkualitas yang mampu menjagkau pasar internasional.

"Di ajang ini, ayo buktikan kalau Arek-arek Suroboyo mampu tunjukkan kualitas startup nya di kancah internasional hingga menuju Silicon Valley," tegas Zaky.

Hingga kini, menurut catatan Bukalapak,  konsumen didominasi oleh segmen male yang rentang usianya mulai dari 25 hingga 34 tahun. Dari pola transaksi di Bukalapak memang berbeda-beda. Halnya pola transaksi generasi X (umur 35-57 tahun) dan Y memiliki transaksi tinggi hingga mencapai Rp 350 ribu per transaksi. Sedangkan di generasi Z, nilai transaksi masih rendah dibanding dua generasi di atas.

Untuk kecenderungan berbelanja juga menampakkan perbedaan signifikan antara gen X dengan yang lain. Ada 3 kategori yang paling sering dikunjungi dan terjadi transaksi yang dilakukan gen X. Diantarannya, kategori handphone, hobi dan koleksi dan yang terakhir kebutuhan rumah tangga. Lalu untuk gen Y, kecenderungannya bertransaksi di 3 kategori juga seperti, gadget dan asesoris,  hobi dan koleksi serta fashion pria.

Dari kerja keras dan inovasi Bukalapak sendiri, selain berhasil meraih status Unicorn, saat ini para pelapak yang sudah bergabung sudah tercatat sekitar 3juta pelapak.kbc6

Bagikan artikel ini: