Minim proyek air bersih pemerintah, Langgeng Makmur merugi sepanjang 2017

Sabtu, 30 Juni 2018 | 14:31 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: Emiten produsen peralatan rumah tangga PT Langgeng Makmur Industri Tbk membukukan penjualan sebesar Rp 411,144 miliar sepanjang tahun 2017. Angka ini turun tipis sebesar 0,2% dibanding penjualan pada tahun 2016 yang sebesar Rp 412 miliar.

Direktur PT Langgeng Makmur Industri Tbk, Kosasih mengatakan, penurunan penjualan terbesar dialami oleh divisi pipa dan fitting yang hanya membukukan penjualan Rp 135 miliar atau turun 6% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Penurunan ini karena banyak proyek-proyek air bersih oleh pemerintah yang tertunda dan lebih fokus ke proyek infrastruktur," katanya usai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Surabaya, Kamis (28/6/2018).

Selain divisi pipa dan fitting, penurunan penjualan perseroan juga didorong oleh nilai penjualan ekspor perabotan rumah tangga plastik tahun 2017 yang turun 0,24% menjadi Rp 3,94 miliar dibandingkan jumlah ekspor pada 2016 senilai Rp 4,88 miliar. Ekspor alat masak aluminium juga turun pada 2017, sebesar 0,23% menjadi Rp 1,99 miliar dibandingkan tahun 2016 sebesar Rp 2,44 miliar.

Kenaikan beban pokok penjualan pada 2017, turut mendukung turunnya kinerja keuangan perseroan. Pada 2017, beban pokok penjualan LMPI naik sebesar 6,71% menjadi Rp 330, 35 miliar dibandingkan 2016 senilai Rp 309,58 miliar.

Kondisi itu turut berdampak pada pencapaian rugi bersih perseroan sepanjang tahun 2017 senilai Rp 31,14 miliar. Padahal pada 2016 perseroan masih membukukan laba bersih senilai Rp 6,9 miliar.

Namun demikian, Kosasih menuturkan jika pihaknya optimistis kinerja tahun 2018 ini akan membaik. "Hingga akhir tahun 2018 ini perseroan menargetkan penjualan bisa naik 15 persen dibanding pencapaian tahun 2017 atau senilai Rp 472,8 miliar. Demikian juga dengan rugi bersih, diharapkan bisa ditekan menjadi Rp 6,9 miliar," ujarnya.

Pihaknya masih optimistis tahun ini bisa mengalami peningkatan penjualan. Meski masih ada perlambatan pasar yang dipengaruhi oleh beberapa hal seperti laju inflasi tinggi, daya beli konsumen melemah, juga ketatnya kompetisi dengan produk sejenis. Tantangan lain, juga kenaikan harga minyak mentah yang berimbas pada kenaikan harga bahan baku plastik.

Corporate Secretary PT Langgeng Makmur Tbk, Hendri Subianto menambahkan, upaya mencapai target tersebut, ada beberapa hal yang akan dilakukan perseroan, di antaranya dengan memperkuat penjualan ekspor, khususnya ke kawasan Asia, seperti, Malaysia, Hongkong, Singapura serta ke kawasan Timur Tengah.

"Saat ini penjualan ekspor kita memberikan kontribusi sebesar 3 persen, dan tahun ini akan ditingkatkan menjadi 5 persen," ujarnya.

Selain itu, perseroan juga akan menggenjot produk-produk yang selama ini menjadi andalan, seperti divisi alat masak aluminium, divisi pipa dan fitting, serta divisi perabotan rumah tangga plastik.

Perseroan juga bakal menggenjot produk yang memberi nilai tambah lebih tinggi dan lebih fashionable yang menyasar segmen menengah atas (middle up).

"Memang untuk produk-produk ini ceruk pasarnya kecil. Namun ini memiliki nilai jual tinggi, dan persaingan di segmen ini tidak seketat segmen menengah bawah," ujarnya. kbc7

Bagikan artikel ini: