Peningkatan produksi otomotif belum dirasakan industri kecil menengah

Rabu, 22 Agustus 2018 | 08:27 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Asosiasi komponen otomotif skala kecil menilai peningkatan produksi kendaraan bermotor dalam negeri pada semester I/2018 tidak terlalu berdampak pada permintaan komponen dari industri kecil menengah (IKM).

Peningkatan investasi sektor komponen dan suku cadang pun disinyalir karena pabrikan dan pelaku tier I yang mulai berinvestasi mengadopsi industi 4.0 dengan menggunakan robotik.

Dewan Pengawas Perkumpulan Industri Kecil-Menengah Komponen Otomotif (PIKKO) Indonesia Wan Fauzi mengatakan, peningkatan produksi kendaraan pada semester I/2018 belum kelihatan dampaknya pada peningkatan permintaan pada komponen dari pelaku UKM. 

"Tidak ada yang mengatakan kelebihan pesanan, masih seperti biasa," ujarnya, Selasa (21/08/2018).

Wan Fauzi berpendapat,peningkatan produksi pada paruh pertama tahun ini hanya sementara. Produksi kendaraan diproyeksi tidak jauh berbeda dengan kondisi tahun lalu.

Dia menuturkan, pelaku UKM belum banyak yang melakukann investasi tambahan karena belum terjadi permintaan komponen otomotif yang signifikan. Investasi baru dapat dilakukan jika skala ekonomi berupa permintaan yang meningkat.  "Kalau volume naik baru kami investasi. Tantangan sekarang memang otomatisasi dari industri 4.0," ulasnya.

Wan Fauzi menjelaskan, peningkatan realisasi penanaman modal dalam (PMDN) sektor otomotif kemungkinan besar dilakukan oleh pabrikan dan tier I yang memulai mengadopsi robotik. Pasalnya, upah tenaga kerja di beberapa lokasi pabrik seperti di Bekasi, Cikarang, ataupun Kerawang sudah cukup tinggi.

"Tuntutan memang sudah ke otomatisasi. Mereka mungkin sudah melihat itu sehingga berinvestasi duluan," jelasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: