Pertumbuhan ekonomi 2019 diprediksi 5,3%, ini alasannya

Senin, 10 September 2018 | 19:28 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah telah menetapkan pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019 sebesar 5,3%.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan alasan pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekonomi di tahun depan. 

Target tersebut berkaitan dengan perkembangan ekonomi global yang dipengaruhi oleh kebijakan moneter Amerika Serikat (AS). Langkah pemerintah AS itu diyakini akan mempengaruhi nilai dolar AS (USD).

"AS melakukan normalisasi kebijakan moneter. Implikasi kebijakan moneter AS itu berdampak secara global karena USD merupakan mata uang seluruh dunia, USD merupakan basket currency dunia," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Senin (10/9/2018).

Sejak 2017 hingga 2018, bank sentral AS juga menaikkan tingkat suku bunga. Beberapa kuartal terakhir, The Federal Reserve menaikkan suku bunga hingga 175 basis poin. 

Di sisi lain, kebijakan perdagangan AS juga berdampak pada perekonomian dunia. Perang dagang antara AS dan China diprediksi membuat perekonomian negara-negara berkembang kian menukik.

Pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN diprediksi tumbuh 5,3% pada tahun ini lantaran tatangan eksternal yang semakin meningkat. Sementara, ekonomi AS tumbuh paling kuat dengan outlook 2018 sebesar 2,9%

"Pertumbuhan ekonomi global di 2018 masih 3,9%. Zona Eropa diperkirakan akan sedikit menurun jadi 2,2%, terutama Jerman dari 2,5% ke 2,2%. Kemudian Prancis di bawah 2% dan Italia tumbuh lebih rendah," pungkas Sri Mulyani. kbc10

Bagikan artikel ini: