Gencar sosialisasi, Jasindo optimis lahan padi yang diasuransikan capai 1 juta ha

Jum'at, 5 Oktober 2018 | 00:19 WIB ET

SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau Jasindo terus melakukan sosialisasi tentang kemanfaatan asuransi bagi lahan pertanian. Hal ini guna menumbuhkan tingkat kesadaran petani tentang pentingnya asuransi pertanian. 

Kali ini, Asuransi Jasindo menjadi salah satu peserta pameran IBD Expo 2018 dengan mengusung konsep Sauna Jasindo Agri. Konsep Saung Jasindo Agri menjadi tema booth dengan tujuan mendekatkan pelayanan informasi kepada masyarakat umum terkait program Asuransi Pertanian yang dapat mendukung keberhasilan usaha pertanian. 

“Kesadaran tentang asuransi di Indonesia memang masih rendah. Tetapi melalui sosialisasi yang kami lakukan, petani sudah mulai sadar dan mendaftarkan lahan mereka untuk ikut asuransi agri,” ungkap Plt. Direktur Utama PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero), Untung H. Santosa disela IBD Expo 2018 di Surabaya, Rabu (3/10/2018) petang.

Bahkan pencapaian program setiap tahun terus menerus meningkat. Hingga awal program sampai sekarang sudah mencapai 2.176.673,36 Ha lahan sawah yang diasuransikan. Musim tanam April September (Asep) ini, lahan sawah yang diasuransikan mencapai 445.251,32 Ha. Sementara untuk musim tanam Oktober Maret (Okmar) pendaftaran di tingkat Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) terus menerus dilakukan.

“Sampai akhir tahun, kami optimis pencapaian akan sesuai target  juta ha. Dan dari awal program hingga sekarang, pencapaian terbesar program Asuransi Pertanian terdapat di Provinsi Jawa Timur yaitu sebesar 210.253,45 Ha luas lahan yang telah terlindungi pada musim tanam Asep ini. Untuk itu kami mengambil tema Saung Jasindo Agri pada IBD EXPO. Hal ini melihat potensi Jawa Timur terhadap sektor pertanian yang tumbuh pesat,” terangnya.

Pencapaian yang terus meningkat dari segi jumlah lahan yang diasuransikan, tak lepas dari kemudahan pendaftaran yang dilakukan di lapangan. Petani cukup mengisi form yang sudah tersebar di PPL dan menyetorkan premi Rp 36.000 per ha per musim tanam. 

Apabila terjadi gagal panen akibat banjir, kekeringan, hama & penyakit, petani akan memperoleh biaya ganti rugi yang dapat digunakan untuk modal tanam kembali. Premi yang sangat terjangkau ini dikarenakan adanya subsidi dari Pemerintah sebesar Rp. 144.000 per ha sehingga petani cukup membayar sebesar Rp.36.000 per ha per musim tanam. 

“Program bantuan premi ini hanya dikhususkan untuk petani yang memiliki atau menggarap lahan maksimal 2 Ha. Selain AUTP, Asuransi Jasindo juga ditunjuk pemerintah untuk mensukseskan program swasembada daging melalui Asuransi Usaha Ternak Sapi dan Kerbau sejak tahun 2016 hingga sekarang,” tambahnya.

Untuk menjawab permintaan pelaku bisnis sektor pertanian yang tidak memenuhi kriteria bantuan premi, Asuransi Jasindo membentuk program Asuransi Usaha Tani Padi Komersil, Asuransi Usaha Ternak Sapi atau Kerbau Komersil, Asuransi Usaha Tani Jagung, dan Asuransi Nelayan Mandiri. 

”Komitmen dalam melayani negeri, terus menerus dilakukan oleh seluruh insan Asuransi Jasindo. Indonesia adalah negara agraris, masalah pangan adalah masalah hidup dan matinya bangsa. Sudah saatnya kita semua bersinergi untuk mewujudkan hal ini, mulai dari swasta, pemerintah, BUMN, dan stakeholder untuk saling bergandeng tangan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” ujarnya.

Terkait jumlah klaim yang sudah dicairkan hingga Semester I/2018 mencapai Rp 13 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil dibanding tahun lalu karena cuaca lebih bersahabat. Bencana banjir dan kekeringan jauh lebih kecil.

“Klaim terbesar berasal dari bencana banjir yang mencapai 43 persen. Dnae jelang pertengahan tahun mulai ada kekeringan di beberapa daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur,” pungkas Head of Division Agri & Micro Insurance PT. Jasindo Ika Dwinita Sofa.kbc6

Bagikan artikel ini: