Diharapkan beroperasi 2019, Tapera miliki modal awal Rp2,5 triliun

Senin, 22 Oktober 2018 | 19:59 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ) masih menyelesaikan pembentukan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera).Targetnya, Tapera dapat bergulir pada 2019, sehingga akan memicu tingkat suku bunga rendah lima persen untuk kredit kepemilikan rumah (KPR).

Adapun modal awal yang dikucurkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 2,5 triliun. Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pembiayaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan saat ini komite tengah melakukan persiapan, salah satunya menentukan komisioner dan deputi yang akan mengelola BP Tapera."Targetnya bulan ini semoga bisa tuntas, tiga bulan setelahnya harus sudah mulai operasi," ujar Khalawi saat diskusi Tapera di Jakarta, Senin (22/10/2018).

Khalawi menyatakan bentuk Tapera diyakini bakal memperlancar pembiayaan perumahan jangka panjang di Indonesia, serta kehadirannya mampu menekan tingkat suku bunga KPR hingga lima persen seperti program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan ( FLPP ) sekarang."Dengan Tapera ini akan membuat pembiayaan perumahan ke depan akan semakin cepat," tuturnya.

Dia mengakui pembentukan BP Tapera terlambat dari target awal. Sebagaimana tercantum dalam UU Tapera, BP Tapera seharusnya sudah beroperasi penuh paling lambat dua tahun setelah UU disahkan pada 2016.

Dia berharap Menteri Keuangan Sri Mulyani dapat segera mendatangani pembentukan komisioner seiring rencana pemerintah menunggu Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pembentukan BP Tapera. Kelak, organisasi beroperasi secara mandiri tanpa dukungan APBN.

"Jadi sekarang RPP sudah digarap Menteri Keuangan, sudah ada di biro hukum. Kita mau naikan itu ke Menteri Keuangan dan masih tunggu Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Darmin Nasution)," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: