Gaungkan NTB Bangkit, Kemenpar ajak pelaku wisata Filipina ke Lombok

Jum'at, 9 November 2018 | 00:15 WIB ET

JAKARTA - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus berupaya menggelorakan semangat "NTB Bangkit". Hal ini sebagai upaya mempromosikan pariwisata di Lombok, terutama pasca guncangan gempa yang terjadi di beberapa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu.

Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah memfasilitasi familiarization trip (famtrip)  sejumlah travel agent dan tour operator (TA/TO) dari Filipina untuk mengunjungi destinasi di Lombok & Bali. Tepatnya pada 9 hingga 14 Oktober 2018 yang merupakan rangakain dari delapan famtrip yang direncanakan hingga akhir tahun nanti.

Famtrip  terdiri dari 10 orang dari TA/TO anggota PTAA (Philippines Travel agent Agencies), serta didampingi oleh perwakilan KBRI di Manila, Ahmad Arief Adnan sebagai Sekretaris Pertama.

Melalui famtrip ini, para TA/TO diajak untuk merasakan dan melihat langsung pariwisata di Lombok. Sebab, selain tiga gili yang menjadi tujuan favorit wisatawan, Lombok dan Nusa Tenggara Barat pada umumnya memiliki destinasi yang tidak kalah menarik lainnya. Mulai dari wisata alam, budaya dan buatan.

"Program Famtrip kali ini sudah masuk gelombang keempat. Kami bawa mereka ke beberapa destinasi yang mengedepankan unsur wisata alam. Kita akan tunjukkan bahwa pariwisata lombok mulai pulih dan memiliki berbagai destinasi lainnya. Mereka sangat antusias,” ujar  Plt Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata, Ni Wayan Giri Adnyani di Jakarta (8/11).

Pada hari pertama, setelah tiba di I Gusti Ngurah Rai dari Manila, para peserta meneruskan penerbangan menuju Lombok International Airport. Peserta famtrip langsung diajak menuju Sukarara dan desa Sade.

Setelahnya, rombongan diagendakan berkunjung ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh ITDC. Peserta famtrip diajak untuk mengeksplorasi Mandalika Resort. Dimana di kawasan ini nantinya akan dibangun berbagai fasilitas pariwisata. Mulai dari resort, hotel, convention center hingga fasilitas lainnya seperti sirkuit balap dengan standar internasional.

Setelahnya, mereka diajak menikmati keindahan deretan pantai indah di kawasan seperti Pantai Mandalika dan Pantai Kuta Lombok sambil menikmati magical moment matahari tenggelam (sunset) dan makan malam di restoran Rinjani Restauran, di Hotel Kila Sengigi

Hari kedua, 10 peserta diajak untuk berwisata religi di Pura Lingsar yang berada di Desa Lingsar, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Pura dengan yang bisa jadi tempat Upacara Perang Topat ini, memiliki luas 26 hektar, di Pura ini, betul-betul menunjukkan harmonisasi antara agama Islam dan Hindu. Sehingga tak heran jika ritual 2 agama tersebut dapat berjalan berdampingan tanpa terjadi gesekan.

Setelah asik mengunjungi pura, Pada malam harinya, para TA/TO melakukan pertemuan business to business (BtoB) untuk memproyeksi berbagai paket perjalanan untuk nantinya dipromosi dan dijual ke wisatawan. 

"Infrastruktur pariwisata di Lombok sudah mulai membaik. Wisatawan juga sudah banyak yang berkunjung ke Lombok, terutama Gili Trawangan yang merupakan destinasi utama wisman yang sebelumnya terdampak gempa," ujar Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauzi.

Pada hati ketiga, saatnya para peserta famtrip menyesap vitamin "sea" dengan menjelajah tiga gili yang ada di Lombok Barat. Yakni Gili Nanggu, Gili Sudak dan Gili Kedis. Usai menjelajah tiga Gili, para peserta famtrip diarahkan untuk melihat dan berbelanja di toko souvenir yang menjual berbagai buah tangan khas Lombok. Dan di hari Keempat para peserta akan menghabiskan waktu di Bali sampai perjalanan pulang ke Manila pada 14 November.

"Melalui famtrip ini, para travel agent dan tour operator memang sengaja diajak untuk melihat destinasi lain yang ada di Lombok. Karena pada dasarnya Lombok juga kaya akan daya tarik pariwisata," ujar Ricky.

Ricky juga menjelaskan, pemilihan TA/TO dalam famtrip kali ini adalah untuk memperkuat pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) yang tahun ini ditargetkan mencapai 275 juta pergerakan wisnus. Khususnya wisnus dari Jabodetabek dan Semarang.  "Ke depan kita akan menggelar famtrip serupa dengan melibatkan travel agent dan tour operator dari berbagai daerah lainnya hingga akhir tahun nanti," ujarnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya terus mendukung upaya pemulihan Pariwisata di Lombok. Baik dari pemulihan infrastruktur, juga promosi destinasi wisata Lombok lainnya yang tidak terdampak gempa.

Menpar sendiri sebelumnya telah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pariwisata tentang Tim Kerja Pemulihan Destinasi dan Promosi Pariwisata Pasca Gempa Lombok, juga terus melakukan promosi.  "Salah satunya Famtrip ini. Promosi tetap dilakukan, NTB tetap dipromosikan, anggaran sudah disiapkan Kemenpar, jumlahnya Rp 20 miliar," tambahnya.

Menpar juga terus mengakomodir dan mendukung usulan program Lombok Bangkit dari Pemda NTB dan industri Pariwisata Lombok. "Diharapkan dapat mempercepat program recovery destinasi pariwisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak di NTB,” pungkasnya. kbc9

Bagikan artikel ini: