Diikuti 300 pelaku e-commerce, Harbolnas 2018 bidik transaksi Rp7 triliun

Kamis, 6 Desember 2018 | 06:19 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang jatuh pada 12 Desember mendatang ditargetkan meraih jumlah total transaksi Rp 7 triliun. Dari angka tersebut, Rp 1 triliunnya berasal dari penjualan produk-produk lokal.

“Antusiasme masyarakat yang kian meningkat, oleh karenanya kami yakin Harbolnas tahun 2018 bisa mencapai target Rp 7 triliun,” ujar Ketua Panitia Harbolnas 2018 Indra Yonathan di Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).

Selain itu, Yonathan juga menyebut bahwa dari 6 tahun gelaran Harbolnas sebelumnya, tahun ini diyakini sebagai tahun terbesar gelaran pesta belanja online tersebut. Salah satunya karena akan diikuti oleh lebih dari 300 pelaku e-commerce.

Ratusan e-commerce tersebut, disebut Yonathan terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya selain marketplace ada pula elektronik, fesyen dan kecantikan, makanan dan minuman, groceries, perjalanan atau travel, furnitur, jasa, otomotif, serta ibu dan anak.

Kemudian, perihal jumlah transaksi, gelaran Harbolnas tahun ini ditargetkan meningkat lima kali lipat lebih tinggi daripada hari biasa. Tak pelak, pesta belanja menjelang akhir tahun ini juga ditargetkan menggaet sekitar 1 juta pembeli online pertama.

Dalam gelaran ketujuhnya kali ini, Harbolnas didukung oleh tiga kementerian yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Sementara itu Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto mengakui, Indonesia mempunyai potensi besar dalam industri digital.

“Hal ini karena Indonesia menjadi tempat dengan pertumbuhan internet dan ekonomi yang cepat jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga,” dikutip dari keterangan pers, Rabu (5/12/2018).

Sebagai informasi, industri digital jadi salah satu industri yang potensial di Tanah Air. Berdasarkan data Google dan Temasek, pada tahun ini pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia mencapai 27 miliar dollar AS. Nilai ini diprediksi bakal menyentuh 100 miliar dollar AS pada tahun 2025.

Proyeksi tersebut menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan tidak hanya bagi pelaku bisnis e-commerce tetapi juga para produsen lokal agar semakin optimal merambah ranah perdagangan digital. kbc10

Bagikan artikel ini: