AP II mulai garap pengembangan Bandara Jenderal Besar Soedirman

Minggu, 6 Januari 2019 | 17:43 WIB ET
(Ilustrasi)
(Ilustrasi)

WIRASABHA – PT Angkasa Pura II (Persero) memulai pembangunan Bandara Jenderal Besar Sudirman (BJBS) Lanud TNI AU Wirasabha Purbalingga, Sabtu (5/1). Pembangunan ditarget selesai dalam 18-20 bulan ke depan. 

Menurut Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, pengembangan akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari sisi darat dan sisi udara, akan dikerjakan secara simultan sesuai dengan target di atas.

“Pembangunan serta pengembangan tersebut meliputi pembangunan runway seluas 30 x 1.600 meter, pembangunan terminal penumpang baru dan area parkir penumpang, hingga pengembangan terminal kargo. Dengan meningkatnya fasilitas sisi udara dan sisi darat, serta pengembangan infrastruktur bandara,” ujarnya.

Untuk saat ini, kata dia, baru pesawat jenis C-212 dan ATR 72 yang mendarat. Kedepan, sudah bisa didarati pesawat Airbus 320 Neo dan Boeing 737 Max 8. Harapannya, akan terus tumbuh jumlah pesawat komersial yang mendarat di BJBS.

Adapun kapasitas BJBS, yaitu terminal penumpang seluas 3000 m2, dengan kapasitas 500 ribu penumpang/ tahun. Kemudian runway dengan panjang 1.600 meter x 30 meter, dan apron sebesar 100 x 75 meter dan 70 x 70 meter.

Selain gedung terminal, landasan dan apron, pembangunan bandara ini juga melengkapi fasilitas dan peralataan di dalamnya. Seperti gedung PKPPK, DPPU, tower Airnav, fasilitas BMKG, gedung perkantoran, peralatan, navigasi dan kebandarudaraan serta aksesibilitas bandara.

Adapun fasilitas penunjang yang dibangun pada tahap awal antara lain tempat parkir kendaraan bermotor yang mampu menampung 70 mobil dan 172 kendaraan roda dua. Selanjutnya ada poliklinik, tempat ibadah, airport maintenance building, tempat penampungan sampah, sewage treatment, kantor keamanan, dan bangunan operasi bandara lainnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, kehadiran BJBS akan mampu menjangkau sejumlah daerah di Jawa Tengah. Dengan demikian, keberadaannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Tengah bagian barat hingga selatan. Seperti Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan Kebumen.

“Setelah pembangunan tahap I selesai, manajemen Angkasa Pura II akan mendapat data proyeksi pergerakan penumpang mencapai 98 ribu. Serta dapat tumbuh tidak kurang dari 500 ribu penumpang per tahun. Dengan pergerakan pesawat mencapai lebih dari 4.500 pergerakan. Tak hanya itu, pergerakan kargo diprediksi mencapai lebih dari 2.000 ton per tahun,” ungkapnya.

Menpar Arief menambahkan, kolaborasi dan dukungan Pemprov Jawa Tengah serta Pemkab Purbalingga sangat dibutuhkan untuk tercapainya target penyelesaian pembangunan. Harapannya, tahun 2020 bandara yang memiliki lahan seluas 115 hektare ini selesai dibangun. 

“BJBS diharapkan dapat berkontribusi besar dalam hal lain melalui konektivitas dan kemaritiman. Termasuk penguatan infrastruktur daerah untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata,” tandasnya.(*)

Bagikan artikel ini: