Destinasi wisata dibuka, Menteri PPN: Silakan, tapi jangan lupa protokol kesehatan

Rabu, 5 Agustus 2020 | 09:34 WIB ET
Suharso Monoarfa
Suharso Monoarfa

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemerintah merestui destinasi pariwisata kembali dibuka untuk membangkitkan perekonomian Indonesia yang terpukul akibat pandemi Covid-19. Salah satunya Bali.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, sejak dibuka untuk bisa dikunjungi wisatawan domestik pada akhir Juli 2020 lalu, Bali sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat guna mengantisipasi penularan Covid-19. Oleh sebab itu, dia menilai masyarakat tak perlu takut berlebihan untuk memutuskan melakukan perjalanan wisata. 

"Hal yang penting yang ingin kami pastikan ke seluruh masyarakat Indonesia, silakan bertamasya, tapi jangan lupa protokol kesehatan. Jadi jangan terlalu parno atau paranoid gitu. Tentu juga kita tetap harus waspada," ungkapnya dalam Online Talkshow #BaliBangkit, Selasa (4/8/2020).

Suharso mengatakan, Indonesia sudah pernah menghadapi wabah lainnya misalnya Demam Berdarah Dengue (DBD). Kata dia, tingkat kasus DBD cukup tinggi dan hingga kini masih bisa ditemukan kasus infeksi virus dengue. Namun seiring waktu, masyarakat disebut bisa berdampingan hidup dengan DBD.

"Dulu juga Indonesia punya persoalan DBD, orang takut sekali kemana-mana karena ada nyamuk demam berdarah. Sekarang kita anggap biasa, padahal yang wafat karena DBD cukup tinggi," kata dia. 

Selain itu, Suharso juga membandingkan dengan penyakit Tuberkulosis atau TBC. Saat ini, Indonesia menjadi negara ketiga dengan kasus TBC tertinggi. 

Meski demikian, seiring berjalannya waktu pemerintah juga terus berusaha menekan kasus TBC di Indonesia. Namun, disisi lain masyarakat juga dinilai bisa berdamai dengan penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis ini. 

Oleh sebab itu, Suharso menekankan, masyarakat tetap bisa kembali berwisata namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Lantaran, tempat-tempat destinasi wisata juga sudah menerapkan protokol kesehatan.

Di Bali, salah satu upaya untuk menerapkan protokol kesehatan dilakukan Bappenas dengan membuat standar tertentu untuk menjadi tolok ukur toko atau restoran kembali dibuka Standar ini mencakup penerapan protokol kesehatan yang diberlakukan.

"Misalnya dapur-dapur di restoran apakah itu sudah benar taat azas dengan protokol kesehatan atau enggak, pakai masker atau tidak, dan sebagainya. Jadi bukan hanya tingkat kesehatan pada umumnya, tapi memang harus ada plus karena berkaitan dengan Covid-19," kata dia. kbc10

Bagikan artikel ini: