HIPMI gandeng Kementan optimalisasi sektor agro di Tanah Air

Rabu, 2 September 2020 | 12:16 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya petani di tengah pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) menjalin kerjasama mengoptimalisasi sektor agro di seluruh Indonesia, guna percepatan dan pengembangan ekosistem bisnis di bidang pertanian.

Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Ajib Hamdani mengatakan, dari sektor agro pertanian mampu memberikan kontribusi yang signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Terlebih jika diberikan stimulus yang optimal, tentunya geliat ekonomi Indonesia akan terus meningkat dengan cepat.

"Sektor agro mempunyai kontribusi sebesar 12 persen dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Membutuhkan percepatan dan pengembangan sistem dan ekosistem bisnis, sehingga semua stakeholder pertanian mendapat nilai tambah positif," ujar Ajib dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Dalam skala makro-nya, lanjut Ajib, dengan melakukan percepatan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR), ke depannya akan mempercepat produksi komoditi pertanian. Ajib meyakini, tidak sampai lima tahun ke depan, Indonesia akan mampu mengekspor komoditas pertanian. Artinya, jika KUR dipercepat, tidak sampai 2045 ekspor akan menguat.

"Sektor agro ini memberikan kontribusi lebih signifikan di PDB Indonesia. Terlebih dalam masa pandemi, Indonesia harus terus mendorong sektor agro sehingga memberikan daya ungkit positif terhadap pertumbuhan ekonomi," ucapnya.

Ajib menambahkan, HIPMI siap bersinergi dengan Kementan, perbankan, petani dan mitra yang menjadi offtaker, sehingga membuat ekosistem bisnis agro yang efektif dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Serta mendorong optimalisasi pembiayaan mudah dan murah untuk sektor agro.

"Di semester dua ini, semoga kita bisa mengikhtiarkan agar semakin banyak likuiditas yang mengalir ke para pelaku usaha. Sektor agro salah satu yang membutuhkan percepatan. Insyaallah HIPMI-BNI-Dit Pembiayaan Pertanian Kementan siap support untuk seluruh daerah," ungkapnya.

Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana (PSP) Kementan Indah Megahwati menuturkan serapan KUR di sektor pertanian sudah terserap setengahnya. Maka dari itu, Kementan akan mendampingi petani melalui berbagai pihak guna mempercepat penyerapan KUR. Dengan harapan dapat menyediakan ketersediaan pangan, mensejahterakan petani, serta meningkatkan ekspor.

"Direktorat Pembiayaan tahun ini punya pekerjaan yang tidak mudah, karena Menteri Pertanian mencanangkan agar kita bisa menyalurkan KUR sebesar Rp 50 triliun. Sementara untuk asuransi pertanian, ada satu juta hektar yang harus tuntas tahun ini. Kita harus punya strategi untuk itu," tutur Indah.

Pihaknya menambahkan, realisasi penyerapan dana KUR sektor pertanian terus dilakukan oleh Kementan hingga 13 Agustus 2020. "Realisasi penyaluran KUR pertanian mencapai Rp 25,8 triliun atau hampir 51 persen total dana KUR pertanian sebesar Rp 50 trililun," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: