Pertamina berambisi BBM satu harga kelar tahun ini

Jum'at, 18 September 2020 | 23:00 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Pertamina (Persero) telah merampungkan satu titik tambahan program BBM satu harga di Kalimantan Selatan. Dengan demikian, selama 2020 tercatat ada 12 titik BBM satu harga yang sudah direalisasikan Pertamina.

Meski begitu, realisasi program ini masih jahu dari target semula. Pasalnya, BUMN migas ini menargetkan sebanyak 83 titik BBM satu harga bisa terealisasikan pada akhir tahun ini.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyebut, pembangunan BBM satu harga sudah dilakukan di 12 titik dari target 83 titik pada akhir tahun 2020.

Ke-12 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah yakni, dua titik, Kalimantan Barat satu titik, Maluku dan Maluku Utara dua titik, Kalimantan Selatan dua titik, Sumatera Utara satu titik, NTB satu titik, dan Papua tiga titik. Sementara itu, saat ini 56 titik sedang dalam tahap pembangunan dan sisanya proses perizinan.

"Kami optimistis akan menuntaskan pembangunan BBM Satu Harga tahun 2020 sesuai yang telah ditargetkan, sehingga akhir tahun totalnya akan mencapai 243 titik. Sementara pada periode 2021-2024, sesuai roadmap, Pertamina menargetkan pembangunan BBM satu harga sebanyak 247 titik. Jadi totalnya akan mencapai 500 titik BBM satu harga," ujar Fajriyah dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (18/9/2020).

Fajriyah juga menyebutkan Lembaga Penyalur BBM teranyar yang diresmikan pada Rabu (16/9/2050) berlokasi di Desa Kabun, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Peresmian SPBU 64.712.04 ini merupakan titik BBM Satu Harga ke-3 di Kalimantan Selatan atau ke-37 di Pulau Kalimantan.

Pertamina pun memastikan, masyarakat kini tidak lagi harus merogoh kocek yang besar untuk mendapatkan bahan bakar. Perubahan dari solar dan premium dari sekitar Rp 10.000 bahkan lebih untuk satu liter premium atau solar.

"Kini masyarakat dapat menikmati BBM dengan satu harga sama dengan daerah lain, yaitu premium Rp 6.450 per liter dan produk solar seharga Rp 5.150 per liter," katanya.kbc11

Bagikan artikel ini: