Semen Indonesia kemas laba Rp1,54 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mengumumkan, kinerja keuangan perseroan periode Januari hingga September 2020 dengan mencatat laba sebanyak Rp 1,54 triliun. Perolehan laba ini naik 19,1% dibanding periode sama 2019.
Keterangan tertulis yang diterima dari Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, di Semarang, Rabu (4/11/2020), menyebutkan pendapatan pada 9 bulan 2020 tercatat Rp 25,63 triliun atau turun 8,9% dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 28,12 triliun.Sementara itu, beban pokok pendapatan tercatat sebesar Rp 17,39 triliun atau turun 11,5% dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 19,64 triliun.
Dengan demikian, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 1,54 triliun atau naik 19,1% dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar Rp 1,29 triliun. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak pada penurunan konsumsi semen nasional serta perlambatan proyek infrastruktur, kata Vita, SIG tetap mampu mencatatkan kenaikan laba bersih dengan menekan sejumlah biaya.
Vita Mahreyni mengatakan, peningkatan kinerja keuangan tersebut dicapai melalui berbagai inisiatif strategis, baik cost leadership, integrasi berbagai fungsi strategis, serta penurunan beban bunga akibat program refinancing yang dilaksanakan pada semester II tahun 2019.Vita Mahreyni mengungkapkan meskipun pendapatan turun 8,9%, SIG berhasil membukukan penurunan biaya pendapatan sebesar 11,5% pada 9 bulan 2020 dengan menjaga efisiensi biaya.
"Efisiensi biaya tersebut, antara lain, pengelolaan bahan baku dengan optimalisasi komposisi bahan baku dan bahan penolong, integrasi pemasaran, distribusi, dan fungsi pengadaan, serta memanfaatkan limbah industri sebagai alternatif sumber bahan baku," pungkasnya.kbc11
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perbankan Mulai Siapkan Uang Tunai Sambut Libur Nataru
Youtuber dan Tiktoker Dinilai Bikin RI Rugi, Ini Alasannya?
Konsolidasi dan Transformasi Jadi Kunci Keberhasilan BPR dan BPRS Dalam Hadapi Tantangan
BPKÂ Temukan Potensi Kerugian Negara Rp18,9 Triliun di Semester I-2023