Survei BI sebut penjualan rumah anjlok 30,93 persen di kuartal III

Jum'at, 13 November 2020 | 10:58 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Survei Bank Indonesia (BI) mencatat volume penjualan properti residensial pada kuartal III merosot 30,93 persen secara tahunan (yoy). Kontraksi penjualan hunian itu lebih dalam dibandingkan kuartal sebelumnya, minus 25,6 persen, dan kuartal III 2019 sebesar 13,95 persen.

"Penurunan penjualan properti residensial terjadi pada seluruh tipe rumah," ujar Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resmi, seperti dikutip Kamis (12/11/2020).

Kontraksi terbesar terjadi pada penjualan rumah tipe besar yang anjlok 60,03 persen (yoy), lebih dalam dari minus 36,71 persen pada kuartal sebelumnya. Sedangkan, volume penjualan rumah tipe kecil minus 24,99 persen (yoy).

Berdasarkan survei itu, responden menyampaikan penurunan penjualan terjadi karena pandemi covid-19 dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Selain itu, suku bunga KPR juga dianggap masih memberatkan bagi konsumen.

Adapun faktor penghambat lainnya antara lain proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, masalah perizinan/birokrasi, dan kenaikan harga bangunan.

Sementara itu, harga properti residensial tumbuh terbatas selama Juli-September. Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal III 2020 yang tercatat sebesar 1,51 persen (yoy). Laju indeks tersebut relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal sebelumnya, 1,59 persen (yoy).

"IHPR diprakirakan masih tumbuh terbatas pada kuartal IV 2020 sebesar 1,29 persen (yoy)," ujar Onny.

Lebih lanjut, menurut sumber pembiayaan, hasil survei menunjukkan pengembang masih mengandalkan sumber dari nonperbankan untuk pembiayaan pembangunan properti residensial.

Tercatat, pada kuartal III 2020, pembiayaan pembangunan properti yang bersumber dari dana internal pengembang mencapai 66,87 persen dari total kebutuhan modal.

Dari sisi konsumen, fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi sumber pembiayaan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 76,02 persen dari total pembiayaan. kbc10

Bagikan artikel ini: