Indef sebut libur saat Pilkada tak bikin ekonomi menggeliat
JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 telah digelar pada Rabu (9/12/2020). Pemerintah pun memberlakukan hari libur untuk memberikan kesempatan kepada pekerja atau buruh untuk menggunakan hak suaranya dalam perayaan pesta demokrasi.
Namun demikian, Ekonom sekaligus Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, libur Pilkada serentak tahun ini tak berdampak signifikan terhadap geliat ekonomi. Mengingat pesta demokrasi kali ini masih dihantui oleh penyebaran virus Covid-19.
"Libur Pilkada serentak ini dampaknya tidak besar bagi ekonomi. Apalagi ada kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir, sehingga orang masih tertahan untuk melakukan kegiatan sosial ekonominya walau libur," keras dia seperti dikutip, Rabu (9/11/2020).
Bhima mengatakan, keputusan masyarakat untuk lebih memilih tinggal di rumah dalam libur Pilkada tahun ini sangat beralasan. Salah satunya untuk menghindari kerumunan karena berisiko sebagai media penularan virus mematikan asal China itu.
"Kondisi ini berbeda dengan libur pilkada saat normal. Di mana masyarakat banyak menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas sosial ataupun ekonomi, misalnya berbelanja atau berwisata," terangnya.
Selain itu, Bhima menilai lesunya geliat ekonomi pada libur Pilkada serentak kali ini akibat belum membaiknya daya beli masyarakat dampak pandemi Covid-19. Alhasil masyarakat masih menahan tingkat konsumsi. "Daya beli yang sedang turun ini mengakibatkan konsumsi juga di rem walau ada libur Pilkada. Kan hotel sepi dan mal juga masih sepi. Biasanya penuh saat libur pilkada kan," pungkasnya. kbc10
Subsidi Kendaraan Listrik Berbuah Polemik
Ngeri! WHO Ingatkan Pandemi Berikutnya Bisa Lebih Ganas
Bos J99 Beri Apresiasi Atlet Muda Peraih Medali Emas Tenis Sea Games 2023
Marak Serangan Siber, Perusahaan Diimbau Perkuat Sistem Keamanan Digital
Cari Pelajar Kreatif, MPM Honda Jatim Gencar Sosialisasikan AHM Best Student