Indef sebut libur saat Pilkada tak bikin ekonomi menggeliat

Kamis, 10 Desember 2020 | 10:17 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020 telah digelar pada Rabu (9/12/2020). Pemerintah pun memberlakukan hari libur untuk memberikan kesempatan kepada pekerja atau buruh untuk menggunakan hak suaranya dalam perayaan pesta demokrasi.

Namun demikian, Ekonom sekaligus Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, libur Pilkada serentak tahun ini tak berdampak signifikan terhadap geliat ekonomi. Mengingat pesta demokrasi kali ini masih dihantui oleh penyebaran virus Covid-19.

"Libur Pilkada serentak ini dampaknya tidak besar bagi ekonomi. Apalagi ada kenaikan kasus Covid-19 dalam seminggu terakhir, sehingga orang masih tertahan untuk melakukan kegiatan sosial ekonominya walau libur," keras dia seperti dikutip, Rabu (9/11/2020).

Bhima mengatakan, keputusan masyarakat untuk lebih memilih tinggal di rumah dalam libur Pilkada tahun ini sangat beralasan. Salah satunya untuk menghindari kerumunan karena berisiko sebagai media penularan virus mematikan asal China itu.

"Kondisi ini berbeda dengan libur pilkada saat normal. Di mana masyarakat banyak menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas sosial ataupun ekonomi, misalnya berbelanja atau berwisata," terangnya.

Selain itu, Bhima menilai lesunya geliat ekonomi pada libur Pilkada serentak kali ini akibat belum membaiknya daya beli masyarakat dampak pandemi Covid-19. Alhasil masyarakat masih menahan tingkat konsumsi. "Daya beli yang sedang turun ini mengakibatkan konsumsi juga di rem walau ada libur Pilkada. Kan hotel sepi dan mal juga masih sepi. Biasanya penuh saat libur pilkada kan," pungkasnya. kbc10

Bagikan artikel ini: