Terhempas Covid-19, daya beli masyarakat susut Rp374 triliun
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mencatat melemahnya daya beli masyarakat sebagai dampak menurunnya jam kerja pada industri manufaktur dan pariwisata dalam 30 minggu mencapai Rp374,4 triliun akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa merinci total penuruan daya beli ini didapat dari utilisasi industri manufaktur menurun hingga di angka 55,3% sejak Januari-September 2020.
"Pekerja industri manufaktur kehilangan sebanyak 3.700 jam kerja dalam rentang waktu 10 minggu, yang berdampak pada penurunan daya beli hingga Rp74 triliun" kata Suharso dalam video virtual, Senin (28/12/2020).
Lanjutnya, industri pariwisata hampir tidak beroperasi akibat pandemi. Hal ini juga memberikan efek domino bagi industri lainnya. Jika digabungkan antara sektor manufaktur dengan pariwisata, penurunan daya beli dari kedua sektor ini mencapai Rp374,4 triliun.
"Ini memperhitungkan upah terendah sebesar Rp20.000 per jam," tandasnya.
Suharso berharap, pemulihan industri pariwisata dapat membantu pemulihan ekonomi secara cepat. Pada 2021, pertumbuhan sektor manufaktur juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
“Untuk itu, jam kerja tersebutlah yang akan kita pulihkan, lebih mudah untuk dihitung, dan mempunyai impact yang luas,” jelasnya. kbc10
Galaxy Tab S9 Series Bantu Gen Z Eksplor Kreativitas dan Relaksasi
Bukan Instagram atau Facebook, Ini Aplikasi Paling Atas di Dunia
Peduli Lingkungan, Mirae Asset Tanam 1001 Bibit di Mangrove Wonorejo Surabaya
Punya Kinerja Moncer, Layanan Digital Astra Financial Geber Promo Ciamik di GIIAS Surabaya 2023
Dukung Stranas Ketahanan Energi, Enero Siapkan 1.900 KL Bioetanol Fuel Grade