Harga emas diprediksi masih kinclong, ini alasannya

Senin, 25 Januari 2021 | 10:27 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Sempat menguat sepekan, kenaikan harga emas diprediksi masih akan berlanjut dalam sepekan ke depan. Untuk itu, investor masih disarankan untuk melirik atau masuk ke komoditas safe haven tersebut.

Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono mengatakan, sentimen terkait stimulus global jadi salah satu faktor kuat yang masih mendorong harga emas naik. Selain itu, harapan akan pemulihan ekonomi 2021, turut menjadi katalis positif.

Suluh mengungkapkan, sentimen pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sempat menekan harga emas ke US$ 1.830 per ons troi, sejalan dengan penguatan dollar AS saat itu. Namun, secara weekly atau mingguan harga emas masih cenderung naik, meskipun masih di level rendah. Mengutip Bloomberg, harga emas spot berada di level US$ 1.855 per ons troi pada Minggu (24/1/2021) atau koreksi 0,77%.

Untuk itu, Suluh menekankan meskipun harga emas sepekan naik, namun belum menunjukkan lonjakan signifikan. Apalagi, level harga saat ini juga masih tertahan di bawa level psikologis US$ 1.900 per ons troi.

"Beli ketika koreksi tidak ada salahnya. Dimana, rentang harga emas spot masih di kisaran US$ 1.810 per ons troi hingga US$ 1.880 per ons troi. Sedangkan untuk emas Antam di rentang Rp 950 per gram hingga Rp 970 per gram," prediksi Suluh seperti dikutip, Minggu (24/1/2021).

Ditambah lagi, yang membedakan emas dengan komoditi lainnya lantaran emas juga masuk kategori instrumen investasi. Alhasil, meskipun harga minyak, CPO dan batubara mengalami penurunan, pergerakan emas tidak melulu sejalan dengan tren harga komoditas lainnya. kbc10

Bagikan artikel ini: