Suparma sebar dividen tunai Rp31,7 miliar
SURABAYA, kabarbisnis.com: PT Suparma Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp 15 per saham atau sebesar Rp 31.718.564.370 yang setara dengan 20% dari laba bersih tahun 2020.
"Sesuai hasil RUPS hari ini, Suparma membagikan dividen saham dari kapitalisasi saldo laba dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp 419.530.877.720 yang terbagi atas sebanyak-banyaknya 676.662.706 lembar saham," kata Hendro Luhur, Direktur PT Suparma Tbk usai RUPS perseroan, Senin (7/6/2021).
Dikatakannya, rasio pembagian dividen saham tersebut adalah 100 : 32 yaitu setiap 100 saham lama dengan nilai nominal Rp 400 per lembar saham, akan memperoleh 32 saham baru dengan nilai nominal Rp 400.
Terkait kinerja perseroan, Hendro memaparkan, penjualan bersih Suparma sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 2,151 triliun atau mengalami penurunan 14,4% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya.
"Penurunan penjualan bersih tersebut terutama disebabkan oleh turunnya kuantitas penjualan produk kertas Suparma sebesar 12,8%, sedangkan harga jual rata-rata produk kertas Suparma pada tahun 2020 relatif tidak mengalami perubahan dibandingkan harga jual rata-ratanya di tahun 2019," beber Hendro.
Meski demikian, turunnya beban pokok penjualan yang melebihi penurunan penjualan bersih menyebabkan Suparma membukukan kenaikan laba kotor sebesar 4,8% dari semula Rp 374,8 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 392,8 miliar di tahun 2020, sehingga marjin laba kotor tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 18,3% dari semula 14,9% di tahun 2019.
Sepanjang tahun 2020, beban operasional yang terdiri dari beban penjualan serta beban umum dan administrasi mengalami penurunan masing-masing sebesar 14,5% dan 4,8% yang terutama disebabkan oleh turunnya beban ekspor dan pengangkutan di beban penjualan sebesar 18,1% serta turunnya honorarium tenaga ahli, perbaikan dan pemeliharaan, perjalanan dinas dan jamuan di beban umum dan administrasi sebesar 42,9%.
Sedangkan beban keuangan Suparma mengalami penurunan sebesar 21,2% dari semula Rp 48,6 miliar di tahun 2019 menjadi Rp 38,3 miliar di tahun 2020, sehingga laba sebelum taksiran beban pajak dan laba komprehensif tahun berjalan Suparma naik masing-masing menjadi sebesar Rp 195,5 miliar dan Rp 153,9 miliar atau masing-masing meningkat 10,7% dan 25,2%.
Kinerja 2021
Sementara itu penjualan bersih Suparma untuk periode empat bulan pertama tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 13,5% yang disebabkan oleh naiknya harga jual rata-rata produk kertas sebesar 6,0% dan naiknya kuantitas penjualan produk kertas sebesar 7,1% dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
"Pencapaian penjualan bersih ini setara dengan 31,8% dari target penjualan bersih Suparma tahun 2021 yang sebesar Rp 2.545 miliar," ungkap Hendro Luhur.
Kuantitas penjualan kertas Suparma yang naik sebesar 7,1% tersebut menjadi 67.951 MT dari semula sebesar 63.426 MT, atau setara dengan 33,3% dari target kuantitas penjualan produk kertas tahun 2021 yang sebesar 203.852 MT.
Sedangkan untuk hasil produksi kertas Suparma pada periode empat bulan tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 17,0% dari semula sebesar 60.717 MT menjadi 71.029 MT atau setara dengan 33,2% dari target produksi kertas tahun 2021 yang sebesar 213.845 MT.
Di bagian lain, Hendro menjelaskan bahwa perseroan telah melakukan belanja modal untuk Mesin Kertas No. 10 (PM 10) dengan nilai kurang lebih mencapai US$32 juta dan akan menghasilkan produk Wrapping Kraft, Hand Towel, dan MG Paper.
"PM 10 direncanakan bisa beroperasi secara komersial pada September 2021 dengan target pasar 40% ke pasar luar negeri dan 60% ke pasar dalam negeri dengan kapasitas terpasang sebesar 54.000 MT. Sehingga total kapasitas terpasang Suparma mengalami peningkatan sebesar 21,5% dari semula 250.900 MT menjadi 304.900 MT," ujar Hendro. kbc7
Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Bukukan Kontrak Senilai Rp 20,2 Triliun
Sasar Kalangan Pebisnis Jawa Timur, OPPO Gelar OPPO International Skyport di Surabaya
79 Persen Orang RI Dinilai Telah Berinteraksi dengan Teknologi AI Generatif
Peringati HMPI, Kencana Group Tanam 1.000 Pohon di Kawasan Hutan Arjuno-Welirang
Bank Dunia Sebut 130 Juta Orang Bisa Jatuh Miskin Akibat Perubahan Iklim