BI: Kebutuhan pembiayaan pada Mei 2021 mengalami peningkatan

Senin, 21 Juni 2021 | 18:07 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia terkait permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan pada Mei 2021 menunjukkan adanya indikasi peningkatan kebutuhan pembiayaan korporasi pada Mei 2021.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menegaskan bahwa Saldo Bersih Tertimbang (SBT)1 kebutuhan pembiayaan korporasi pada Mei 2021 sebesar 16,1 persen, tetap positif meski lebih rendah dibandingkan dengan SBT sebesar 24,8 persen pada April 2021. Tetapi dari sisi permintaan kebutuhan pembiayaan, justru mengalami kenaikan.

"Peningkatan kebutuhan pembiayaan terutama disampaikan oleh responden pada sektor Perdagangan, Reparasi Mobil dan Motor, Pertambangan, dan Jasa Kesehatan, yang digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, membayar kewajiban yang jatuh tempo, mendukung pemulihan pasta new normal dan investasi," ujar Erwin Hartono dalam siaran resmi yang diterima kabarbisnis.com, Jakarta, Senin (21/6/2021).

Ia mengungkapkan, pemenuhan kebutuhan pembiayaan tersebut didominasi oleh dana sendiri yang tercatat meningkat. Sementara porsi pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman dari perusahaan induk terindikasi menurun dibandingkan periode sebelumnya.

Lebih lanjut Erwin memaparkan bahwa penambahan pembiayaan yang dilakukan oleh rumah tangga pada 3 bulan ke depan masih terbatas. Pada Mei 2021, penambahan pembiayaan oleh rumah tangga lebih terbatas dari bulan sebelumnya. Pengajuan pembiayaan oleh rumah tangga tersebut terutama diperoleh dari Bank Umum, dengan jenis pembiayaan yang diajukan mayoritas berupa Kredit Multi Guna (KMG).

"Dan sisi penawaran perbankan, penyaluran kredit baru pada Mei 2021 tetap tumbuh meski terindikasi melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Berdasarkan kelompok bank, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada Mei 2021 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank," tambahnya.

Sementara itu, untuk keseluruhan periode Triwulan II 2021, penyaluran kredit baru diprakirakan tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, terindikasi dari SBT perkiraan penyaluran kredit baru sebesar 73,9 persen.kbc6

Bagikan artikel ini: