Khofifah: Rumah Kurasi jadi harapan baru ditengah pandemi
KEDIRI, kabarbisnis.com: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah meresmikan "Rumah Kurasi" pada Selasa (27/8/2021). Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah dan Ketua Umum Kadin Jatim, Andik Dwi Putranto.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa keberadaan Rumah Kurasi tersebut menjadi new hope atau harapan baru di tengah kondisi pandemi covid-19. Sebab keberadaannya berfungsi meningkatkan standarisasi kualitas dan daya saing produk-produk UMKM Jawa Timur di pasar nasional maupun internasional. Rumah Kurasi ini juga dinilai sebagai terobosan dalam pelaksanaan kurasi di era pandemi karena berbasis Kurasi Digital, dengan tanpa menghilangkan aspek-aspek kualitas pelaksanaan standar kurasi pada umumnya.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa pandemi tidak menghalangi kita untuk terus produktif serta berkarya demi mendukung ekonomi, khususnya Pemulihan Ekonomi Nasional melalui UMKM. Melalui program rumah kurasi, UMKM Jawa Timur tidak perlu khawatir jika ingin mendapatkan sertifikat kurasi produk secara mudah, serta berkualitas, meski ditengah kebijakan pembatasan yang sedang kita hadapi," tegas Khofifah.
Lebih lanjut, ia menjabarkan, untuk bisa memanfaatkan Rumah Kurasi ini, UMKM cukup mendaftarkan produk unggulannya secara online di situs Rumah Kurasi dan mengikuti proses kurasi. Selanjutnya para pelaku UMKM yang telah mendaftar di Rumah Kurasi ini akan difasilitasi proses kurasinya oleh kurator, asesor dan juga instruktur yang bersertifikat.
Rumah Kurasi di Kediri ini telah membantu kurasi beberapa produk UMKM Jatim untuk memasarkan ke pasar luar negeri. Seperti membantu menjual keripik tempe produk UMKM ke Amerika, menjual keripik asal Malang ke Uni Emirat Arab sebanyak 6 ton per bulan dan lain-lain.
Khofifah berharap daerah lain juga akan mengikuti langkah kota Kediri dengan mendidikan Rumah Kurasi di daerahnya di seluruh Jatim, khususnya di kawasan Malang Raya. Ia juga berharap agar rumah kurasi ini bisa bersinergi serta berkolaborasi dengan OPD terkait di Jawa Timur khususnya Dinas Perdagangan dan Dinas Koperasi dan UKM se-Jawa Timur, baik dalam pengembangan kebijakan, maupun pelaksanaannya.
Salah satunya, dapat mengarahkan UMKM agar mengikuti rangkaian proses kurasi. Begitu pula dengan UMKM mitra/binaan instansi strategis lain agar dapat mendukung dengan merekomendasikan UMKM untuk mengkurasi produknya.
"Sebab UMKM ini menyumbang sebanyak 57,25 persen dari PDRB Jawa Timur. Artinya UMKM ini tulang punggung ekonomi Jatim. Yang harus kita dorong dan kembangkan, terutama dalam mencarikan akses pasar produk-produk mereka," tegas Khofifah.
Sebagaimana diketahui, Rumah Kurasi merupakan salah satu sub-sistem dari ekosistem pengembangan UMKM yang end-to-end, dari hulu ke hilir. Melalui rumah kurasi, dapat menjawab terhadap tantangan standarisasi produk agar mampu diterima oleh pasar-pasar internasional yang strategis.
Dengan Rumah Kurasi ini ia yakin Jatim akan mampu membangun dasar yang solid untuk produk-produk UMKM Jawa Timur yang terstandarisasi dengan baik sehingga bisa menghasilkan produk siap ekspor.
UMKM juga dapat mengetahui pangsa pasar yang tepat bagi produknya, apakah pasar tradisional, modern atau ekspor. Dan pada akhirnya UMKM dapat berkembang dan berekspansi dengan lebih terarah sesuai kekuatan dan market friendly.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah mengatakan bahwa inisiasi program ini membutuhkan proses yang panjang. Ide Rumah Kurasi muncul setelah memetakan bahwa sejatinya ada pasar yang potensi untuk disasar oleh produk lokal Jatim, namun banyak yang tidak bisa diproses karena masalah standar kualitas dan semacamnya.
"Kendala yang sering muncul adalah karena harus ada peningkatan kualitas dan standarisasi. Kadin nanti akan jadi agregator. Nggak mungkin kita kembangan UMKM kecil tanpa agregator. Dan Rumah kurasi ini alhamdulillah satu satunya rumah kurasi di Indonesia," tegas Difi.
Sementara itu, Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa Kadin Jatimberikan dukungan penuh atas inisiatif tersebut. Bahkan Kadin Jatim telah menyiapkan kurator yang berstandar dengan melakukan pelatihan metodologi pemeriksaan produk IKM dan UKM
"Pelatihan yang berfungsi untuk menyeragamkan standar kurator adalah sebagai dukungan Kadin Jatim terhadap program Rumah Kurasi yang diinisiasi oleh Kadin Kota Kediri bekerja sama dengan Bank Indonesia Kediri," kata Adik.
Jika kompetensi kuratornya sudah seragam, maka produk yang dimutasi juga akan sesuai standar sehingga mudah untuk menembus pasar ekspor. Melalui upaya ini, ia berharap produk UKM dan IKM bangkit dari keterpurukan akibat pandemi.kbc6
Ketua Kadin Surabaya Beri Apresiasi Keberhasilan Program Wirausaha Merdeka 2023 di PPNS
Perkuat Pesan Perusahaan Bagi Karyawannya, LG Gelar Life's Good Day Campaign di Indonesia
McDonald's Indonesia Hadirkan Mainan Baru Lewat Happy Meal Adopt Me
BSA Beri Edukasi Tentang Branding dan Pemasaran pada Ratusan UMKM di Surabaya
OJK Setop Pembukaan Izin Usaha Baru untuk BPR