Tak hanya Delta, varian Covid-19 ini juga berkembang di Indonesia

Sabtu, 31 Juli 2021 | 09:36 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Varian Delta plus atau B.1.617.2.1. atau AY.1 sudah ditemukan dan berkembang di Indonesia. Varian ini merupakan turunan varian Delta atau B.1.617.2.

Kepala Pusat Genom Nasional Lembaga Eijkman Safarina G. Malik menyebut, mengacu pada data urutan total genom (whole genome sequencing/WGS) di Indonesia, varian Plus ini pertama kali diidentifikasi dari sampel di Mamuju, Sulawesi Barat, pada 15 Februari 2021.

"Tadinya sampel ini termasuk lineage (garis keturunan) lain, tetapi karena ada pemutakhiran dari Pangolearn (Phylogenetic Assignment of Named Global Outbreak Lineages) seiring data yang masuk lebih lengkap, lalu dimasukkan dalam AY.1. Varian ini juga ditemukan pada sampel dari Jambi pada 2 dan 9 April 2021," kata Safarina seperti dikutip, Jumat (30/6/2021).

Sejauh ini, kata dia, belum diketahui tingkat penularan varian ini di Indonesia.

Selain AY.1, di Indonesia telah ditemukan turunan Delta lainnya, yaitu varian Kappa atau B.1.617.1. Varian Kappa ini ditemukan pada sampel di Januari 2021 di Sumatera Selatan dan Jakarta, kemudian ditemukan lagi pada April 2021.

Menurut laporan dari Jejaring Surveilans Genom Indonesia, varian Delta makin mendominasi, sementara varian Alfa dan Beta yang juga tergolong Variant of Concern (VoC) semakin berkurang. Data pada Juni menunjukkan, varian Delta ditemukan pada 699 sampel dibandingkan dengan hanya satu varian Alfa dan Beta tidak ditemukan.

Sementara pada Juli 2021 ini, varian Delta ditemukan pada 45 sampel, sedangkan Alfa dan Beta belum ditemukan. Temuan varian Alfa dan Beta paling banyak ditemukan pada sampel yang diambil pada Mei, yaitu 27 sampel, sebelum kemudian terus berkurang.

"Ini data sementara karena sampel bulan Juli memang belum banyak yang selesai analisis genomiknya," kata Safarina.

Selain AY.1 atau varian Delta Plus, kata Safarina, saat ini juga ada varian garis keturunan atau lineage B.1466.2 yang mendominasi di Indonesia. Sebelumnya juga ada B.1.470. Kedua varian ini juga kerap dikenal sebagai varian lokal, terutama karena terutama beredar di Indonesia. "B.1466.2 awalnya muncul pada November 2020, dan sebelumnya ada B.1.470 yang mulai muncul sejak April 2020," ujar dia.

Safarina menyebut, sejauh ini belum ada data rinci mengenai karakter dan kemampuan penularan B.1466.2. "Namun, WHO sudah menaruh perhatian khusus dan memberi peringatan untuk memberikan perhatian lebih lanjut," ujarnya.

Kementerian Kesehatan mencatat kasus varian delta telah menyebar di 22 provinsi Indonesia dengan jumlah 948 kasus per data 29 Juli 2021. Varian ini paling banyak ditemukan di DKI Jakarta dengan 303 kasus, Jawa Barat 277 kasus, dan Jawa Tengah 164 kasus. Sisanya menyebar di sejumlah provinsi di Indonesia. kbc10

Bagikan artikel ini: