China kurangi pasokan, harga baja impor rata-rata naik 20 persen

Rabu, 18 Agustus 2021 | 09:59 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, rata-rata harga baja impor naik 10-20 persen dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini karena harga bijih (ore) baja naik dan China tengah mengurangi pasokan baja.

"Kenaikan harga baja konstruksi seperti diketahui karena kenaikan harga baja dunia, harga ore baja naik dan China sedang kurangi pasokan baja di negaranya," ungkap Agus dalam konferensi pers, Senin (16/8/2021).

Namun, Agus mengklaim industri baja masih stabil saat ini. Jumlah pasokan dan permintaan di dalam negeri cukup seimbang.

Selain itu, impor baja juga berhasil ditekan 35 persen sepanjang 2020 lalu. Realisasi itu membuat utilisasi industri baja nasional meningkat, karena permintaan naik.

"Utilisasi industri baja nasional hari ini 60 persen," imbuh Agus.

Berdasarkan catatannya, terdapat ekspor baja sebesar US$9,4 mililar dan impor senilai US$6,7 miliar. Alhasil, industri baja terhitung surplus US$2,7 miliar.

"Baja ini sektor penting, yang akan kami lakukan ke depan ini tentu bekerja sama dengan kementerian lain untuk perketat komitmen terhadap TKDN," jelas Agus.

Dia menambahkan, pemerintah akan mendorong hilirisasi di sektor baja. Selain itu, pemerintah juga akan memberikan insentif untuk mendorong produktivitas.

"Kami akan dorong hilirisasi dari insentif untuk dukung produktivitas," pungkas Agus. kbc10

Bagikan artikel ini: