Di masa pandemi, volume transaksi jalan tol sepanjang 2020 capai Rp 22 triliun

Kamis, 9 September 2021 | 08:48 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Badan Pengatur Jalan Tol (BTJT) mencatat jumlah volume transaksi pembayaran sepanjang 2020 mencapai Rp 22 triliun.

Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, jumlah tersebut dari transaksi harian sebanyak 1,3 miliar pada tahun 2020 lalu.

Danang memprediksi, total volume transaksi jalan tol di akhir 2021 akan lebih tinggi dari prognosis awal tahun.

"Prognosis volume transaksi jalan tol pada 2021 adalah Rp 22,5 triliun atau tumbuh 17,24 persen dari pencapaian 2020," kata Danang dalam diskusi publik, Rabu (8/9/2021).

Dia menambahkan, total volume transaksi jalan tol hingga akhir 2021 bisa mencapai Rp 23 triliun hingga Rp 25 triliun.

"Volume transaksi ini menunjukan sektor jalan tol tetap mengalami perkembangan dan cukup tangguh meski di tengah pandemi Covid-19," ucap Danang.

Dengan semakin tumbuhnya volume transaksi jalan tol, lanjut Danang, tentunya perlu adanya pengelolaan yang lebih modern.

Menurutnya, salah satu teknologi yang dapat mengubah industri jalan tol adalah penerapan teknologi transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh, yakni multi lane free flow (MLFF) berbasis global navigation satellite system (GNSS).

Penerapan teknologi tersebut sudah didukung dengan penerbitan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 18/2020 tentang Transaksi Nontunai Nirsentuh.

Sebagai informasi, PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) telah memenangkan lelang konstruksi sistem MLFF tersebut. Saat ini, RITS sedang berdiskusi dengan pada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait implementasi sistem tersebut di rus-ruas tol nasional. kbc10

Bagikan artikel ini: