Warung Pangan perbaiki ekosistem BUMN - UMKM

Kamis, 16 September 2021 | 19:49 WIB ET
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir

JAKARTA, kabarbisnis.com: Produk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Klaster Pangan dan PT Perkebunan Nasional (PTPN), masuk ke dalam etalase produk aplikasi Warung Pangan.

Warung Pangan merupakan aplikasi digital untuk masyarakat yang dibuat PT BGR Logistics. Aplikasi ini diyakini akan menggerakkan ekonomi nasional dengan melibatkan masyarakat, di mana kini sudah diakses oleh 30.000 pengguna.

Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, kondisi pandemi Covid-19 memaksa berbagai sektor untuk beralih dan memanfaatkan digitalisasi. Dengan begitu, di sektor bisnis terjadi transparansi dan pasar terbuka.

"PTPN dengan efisiensi luar biasa dan awalnya ditentang tetapi hari ini bisa membuktikan refinery nya itu Rp23 triliun, sekarang naik 19%. Bottom line nya yang diprediksi rugi Rp 1,4 triliun sekarang untung Rp 1,2 triliun," ujar Erick di Jakarta, Kamis (16/9/2021).

Erick menegaskan, transformasi harus menjadi suatu keharusan. BUMN juga harus mampu menyeimbangkan antara produksi dalam negeri dengan impor. Maka dari itu, Kementerian BUMN bersama dengan Kementerian Perdagangan, mendorong adanya ekosistem baru.

"Warung Pangan ini menjadi salah satu ekosistem yang baik. Terlebih lagi kemarin sudah diluncurkan ultramikro. Di mana BRI, BNN, dan Pegadaian bersatu menjadi sebuah kekuatan," ujar Erick Thohir.

Aplikasi Warung Pangan ini, dibuat untuk memperbaiki ekosistem pangan melalui kerja sama 'end to end' seluruh stakeholder. Lebih lanjut, Menteri Erick mengapresiasi group holding pangan mampu membangun ekosistem baru dengan aplikasi Warung Pangan. Dia berpesan adanya ekosistem ini mampu menghadirkan lebih banyak juga lapangan kerja.

"Sejalan dengan tentu yang kita tekankan bahwa Kementerian BUMN sangat mendorong bagaimana keberadaan BUMN ini dekat rakyat, dengan membangun UMKM dan lapangan kerja kita lihat Warung Pangan ini jadi ekosistem yang baik," ujarnya.

Menteri Perdagangan M Lutfi mengatakan, studi dari AGB menunjukkan ekonomi digital akan mengikis antara yang kaya dan miskin.Sebab itu, ini merupakan salah satu terobosan yang harus yang harus didukung.

"Karena berbasis teknologi, kita harus bersandarkan pada inovasi. Harus bisa membangun inovasi-inovasi agar dapat bersaing. Supaya warnanya yang orange ini bisa mengalahkan orange yang lain. Sekali lagi, ini merupakan terobosan kita agar bukan saja menunjukkan kepada kita semua utamanya di Kementerian Perdagangan, bahwa jika kita customize, kita bisa," ujarnya.

Lutfi juga menyatakan, sepulangnya dari acara peluncuran tersebut, ia memiliki tantangan yaitu bisa memaketkan minyak goreng curah sederhana, dengan keamanan, kesehatan yang terkontrol. Dia berharap apa yang dikerjakan ini akan bisa memuliakan petani-petani kita, pedagang-pedagang kita, agar Indonesia tetap tumbuh dalam edisi yang tertangguh. kbc11

Bagikan artikel ini: