Penonton sepi, pengusaha bioskop berniat surati Depkes

Senin, 20 September 2021 | 08:30 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) berencana mengirim surat ke pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan (Depkes) terkait penggunaan aplikasi PeduliLindungi di sektor usahanya. Kebijakan itu dinilai bikin penonton sepi.

Ketua GPBSI Djonny Syafruddin berharap penggunaan aplikasi PeduliLindungi di daerah tidak wajib, misalnya syaratnya cukup sertifikat vaksin Covid-19. Pasalnya tidak semua di daerah memiliki handphone (HP).

"Nanti kita kirim surat ke Depkes, coba dievaluasi itu di daerah (penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Daerah lho, kalau kota besar pada punya HP semua, ada yang 2-3. Di daerah nggak bisa mengaplikasikan itu, tapi sudah divaksin dua kali, itu harus dievaluasi," katanya seperti dikutip, Minggu (19/9/2021).

Saking sepinya bioskop, penontonnya bisa dihitung jari. Pembukaan sendiri sudah dilakukan sejak 16 September 2021 di wilayah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 2.

"(Antusiasme masyarakat bioskop dibuka) belum (ada), masih sepi. (Sekarang) penontonnya hitungan jari," tutur Djonny.

Sepinya penonton membuat sebagian pengusaha berencana hanya akan mengoperasikan bioskop tiga hari dalam seminggu. Langkah ini dilakukan demi menekan kerugian beban operasional jika bioskop dibuka setiap hari.

"Sebagian yang independen, manajemen masing-masing. Bioskop saya nanti saya tutup Senin-Kamis. Bioskop saya di Cilacap, Sengkang, Rancaekek. (Namanya Japota Cinema)," imbuhnya.

"Nggak ada penontonnya gimana? Sambil menunggu nanti berproses apakah aplikasi ini ada pengecualian atau apa jalan keluarnya terutama yang nggak punya HP. HP ini kan bukan kewajiban," tambahnya. kbc10

Bagikan artikel ini: