Rangkul diaspora, peluang ekspor produk peternakan halal RI terbuka luas

Minggu, 26 September 2021 | 20:04 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Ekspor hilirisasi produk peternakan dan kesehatan khususnya produk halal masih terbuka luas. Atas hal itu, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (PKH Kementan) merangkul diaspora Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan penetrasi dan diversifikasi pasar ekspor di manca negara.

Langkah ini sebagai implentasi kebijakan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) Menteri Pertanian Syahul Limpo (Mentan SYL)  melalui peningkatan volume, peningkatan mitra dagang, mendorong pertumbuhan ekspor dan menambah  ragam komoditas. Hal itu sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo yang menginginkan ekspor produk  olahan yang bernilai tambah. Bukan sekadar ekspor bahan mentah.

"Paling tidak di awal tahun 2022,ekspor produk peternakan  dan kesehatan hewan sudah menyasar ke 100 negara. Saat ini sudah 98 negara," ujar Plh Direktur Pengolahan dan Pemasaran  Hasil Peternakan (P2HP) drh Makmun MSc dalam webinar di Jakarta, baru-baru ini.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Pusdatin dan Dit PP Nak menyebutkan hingga Agustus 2021 nilai ekspor peternakan dan kesehatan hewan mencapai US$784.794. Sementara volume ekspor tercatat sebesar 202.802 ton. Artinya dibandingkan periode sama tahun 2020, mengalami peningkatan pesat dari nilai yakni 45,28% dan volume 9,47%.

Makmun menerangkan, kelompok ekspor produk pangan  segar dan olahan menempati posisi terbesar yakni US$492.653. Kemudian produk non pangan US$210.456, hewan hidup US$42.519, obat hewan US$39.138 dan bibit US$18.000.

Makmun menegaskan, ekspor produk peternakan dan kesehatan hewan menempati rangking nomer dua di bawah komoditas ekspor perkebunan. Pihaknya sudah memetakan masing-masing jenis komoditas di berbagai wilayah dari Provinsi Aceh hingga Papua.

"Provinsi Aceh misalnya menghasilkan tepung telur dan telur asin.Produk sarang burung walet tersebar merata.  Oktober, kita harapkan produk olahan unggas dapat menembus ke Uni Emirates Arab," kata Makmun seraya menyebutkan Saudia Arabia merupakan pasar ekspor selanjutnya.

Kementan, sambung Makmun yang menjabat Sesditjen PKH ini menetapkan sarang burung walet sebagai komoditas utama ekspor. Negara tujuan ekspor seperti Hongkong, China, Singapura, Vietnam, Amerika, Jepang, Thailand, Australia, Malaysia, Spanyol dan Mongolia. Selama periode tahun 2012-2021 nilai ekspor tercatat US$2,5 miliar yang melibatkan delapan perusahaan.

Sedangkan produk unggas,kambing,domba dan olahannya serta babi ditetapkan sebagai komoditas andalan. "Produk obat hewan nasional luar biasa.Sudah menembus 95 negara termasuk Amerika dan Uni Eropa. Nilai ekspor mencapai US$163 juta selama periode 2012-2021," kata dia.

Teguh Wahyudi, Presiden Director Sariraya Corporation yang juga diaspora dari Jepang mengatakan, peluang produk hasil olahan peternakan asal Indonesia masih terbuka luas. Menurut Teguh, Sariraya telah 17 tahun mengoperasikan gerai yang mendistribusikan produk pangan halal asal Indonesia dan sejumlah negara di Asia dan Eropa.

Teguh menambahkan, Sariraya juga membuka halal food factory dan Sariraya halal mart plus sebanyak lima outlet yang sangat dibutuhkan para diaspora muslim di Indonesia. Pihaknya juga telah membuka gerai halal fried chicken yang tiap tahunnya semakin tinggi antusia dan memasyarakatnya. "Sariraya juga membuka kemitraan secara on line. Kita sudah menyiapkan gudang distribusi produk dari Indonesia," terangnya.

Menurut Teguh, setidaknya terdapat empat ceriuk potensial pasar produk peternakan halal di Jepang. Pertama Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Jepang yang berjumlah lebih 67.000 orang.

Berikutnya komunitas Muslim yang mencapai 200.000 dan migran seluruh dunia 2,8 juta jiwa. Sementara peluang pasar produk karkas ayam di Jepang, diakui Teguh sangat bergantung dari regulator mampu menyatakan Indonesia sudah bebas Avian Influenza.

Sementara President Indonesian Diaspora Network Global Kartina Sarsilaningsih mengakui dirinya baru mengetahui bahwa Indonesia memiliki beragam produk peternakan dan kesehatan hewan. Dengan jejaring hampir diseluruh belahan dunia, diaspora Indonesia siap berkontribusi mempromosikan dan menjadi penghubung guna meningkatkan penetrasi ekspor produk peternakan dan hewan di dunia.kbc11

Bagikan artikel ini: