Pemerintah tugaskan BULOG serap jagung petani
JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan anggaran Rp 45 miliar untuk membeli jagung pipilan kering di petani sebesar 30.000 ton.Kebijakan tersebut sebagai intervensi pemerintah menyediakan pasokan peternak unggas mandiri yang kesulitan memperoleh pasokan jagung.
Dirut Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum BULOG Mokhmad Sumyato dalam webinar di Jakarta, Kamis (30/9/2021) mengutarakan Kemendang dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menugaskan korporasi melakukan stabilisasi harga jagung pakan peternak unggas mandiri. Keputusan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 yang dilimpahkan wewenangnya kepada Badan Pangan Nasional.
Skemanya, pemerintah menetapkan jumlah cadangan jagung minimal yang harus dikelola BULOG. Seperti pada saat ini, ketika harga jagung melambung, BULOG dapat melakukan intervensi ke pasar dengan menyalurkan jagung pakan ke peternak.
"Kami masih menunggu penetapan harga pembeliannya dan penetapan sasaran peternak. Kalau dua hal ini sudah ada maka akan kita langsung eksekusi. Nanti mekanismenya, kalau ada kuotanya ditetapkan Kementerian Pertanian, kita akan melakuan kontrak dengan masing masing koperasi," terang Sumyato.
Adapun mekanisme lainnya, BULOG juga dapat melakukan pengadaan jagung pakan melalui gapoktan dan mitra kerja. Atas dasar kontrak BULOG, koperasi ajukan purchasing Order (PO), nanti BULOG akan mendistribusikan jagung pakan tersebut di gudang koperasi/peternak sebesar Rp 4.500 per kg sesuai Permendag No 7 Tahun 2020.
"Kita akan koordinasikan dengan Kemendag dan Kementan," kata Sumyato seraya menambahkan BULOG telah menetapkan gudang pengadaan jagung petani di empat lokasi yakni di Lampung, Semarang, Solo dan Blitar.
Sumyato mengakui di sejumlah daerah sentra jagung seperti Grobogan,Lampung dan Tuban masih terdapat panen jagung. Namun berdasarkan pantuan langsung dan diskusi dengan kelompok tani, volume panen jagung jauh lebih kecil dari panen raya di bulan Maret 2021.
Karenanya guna memastikan stabilitas harga jagung pakan secara berkesinambungan, Sumyato mengusulkan agar komoditas jagung dikelola sebagai cadangan pangan pemerintah sepertihalnya beras. Mekanisme pengadaan jagung petani akan disimpan BULOG akan diposisikan sebagai stok komersial dan stok cadangan pangan pemerintah.
"Apabila terjadi kekurangan kita juga bisa melakukan importasi.Namun harus diputuskan dalam rakortas.BULOG sebagai operator," ujarnya.
Catatan Kemendag harga jagung pakan ternak bervariasi , di sejumlah di daerah masih di atas Rp 6.000 per kilogram (kg), bergerak jauh dari harga acuan yang dirilis Peraturan Menteri Perdagangan Rp 4.5000 per kilogram (kg).
Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim menuturkan, berdasarkan penugasan pengadaan jagung pakan ternak kepada Perum BULOG diputuskan dalam Rakortas Menko Perekonomian tertanggal 22 Septermber 2021.Menurutnya hasil rakortas juga mengamanatkan Ditjen Tanaman Pangan Kementan untuk bertanggung jawab atas penyediaan sejumlah jagung.
BULOG akan diberikan kompensasi dan margin penugasan dengan tingkat kewajaran, untuk menghindari kerugian sesuai dengan ketentuan UU BUMN. Adapun margin yang telah disepakati dalam penugasan adalah sebesar 10%. Sementara mekanisme pembayaran melalui mekanisme Cadangan Stabilitas Harga Pangan melalui Kementerian Keuangan.
Kemudian untuk penyaluran distribusi jagung, sambung dia, Kementan akan menetapkan kriteria penerima manfaat dan besaran volumenya. "(Lewat) Direktorat Kesehatan Hewan Kementan akan diputuskan yang layak menerima. Beberapa hal itu yang diputuskan dalam Rakortas," kata dia.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Oke Nurwan mengatakan pihaknya bukan bermaksud menepis keterangan Kementerian Pertanian yang mengklaim potensi surplus jagung 2,3 juta ton. Namun, informasi yang sama dari pabrikan pakan, semestinya memiliki stok jagung selama 2 bulan.
Adapun pada saat ini hanya sebesar 44 hari saja. "Artinya juga tidak mendapatkan jagung. Ini berarti ada masalah," kata Oke.
Oke mengatakan, instrumen guna memproteksi peternak unggas mandiri masih bersifat ad hoc atau pemadam kebakaran. Seperti halnya pengelolaan cadangan pangan pemerintah, petani membutuhkan beras bukan berbentuk padi. "BULOG belum memiliki cadangan jagung pemerintah sesuai kriteria yakni kadar air 13-15% dengan harga Rp 4.500 per kg," kata Oke.
Yudianto Yosgiarso, Ketua Pinsar Petelur Nasional mengatakan, peternak masih kesulitan mencari harga pakan jagung, meski harganya sedikit terkoreksi antara Rp 5.300-Rp 5.700 per kg. Padahal peternak sudah memberikan peringatan sulitnya memperoleh pasokan jagung sejak awal tahun 2021, namun tidak digubris Kementan.
Yudianto menambahkan, bantuan jagung dari Kementan baru-baru ini ternyata tidak memenuhi persyaratan. Pasalnya, kadar airnya mencapai 29%, melebihi batas ketentuan sebagai jagung pakan ternak maksimal 15%. "Ini sama saja tidak membantu peternak. Kita harapkan penunjukan BULOG adalah jagung yang kering," terangnya.
Yudianto menambahkan, Kemendag mengeluarkan Harga Pokok Pembelian (HPP) telur setara 3,5 x harga pakan.Hitungan tersebut akan menetapkan formula harga jagung yang wajar diterima peternak. Kemendag juga diharapkan menenetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) telur karena dalam praktiknya, kerap dipermainkan pedagang.kbc11
Gandeng Palang Merah Indonesia, KFC Indonesia Salurkan Dana Kemanusiaan Rp 1,5 Miliar Untuk Palestina
Sasar Kalangan Pebisnis Jawa Timur, OPPO Gelar OPPO International Skyport di Surabaya
Forum Kapasitas Nasional III 2023 Jakarta Bukukan Kontrak Senilai Rp 20,2 Triliun
Modena Home Center Hadir di Surabaya, Bawa Inovasi Smart Living Untuk Smart City
Awal Bulan Depan, Kominfo Bakal Terbitkan Aturan Soal AI