Angkut 11 juta penumpang, Kemenhub perluas subsidi bus umum swasta

Rabu, 22 Desember 2021 | 10:31 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus memperluas program kerja sama penyediaan bus umum dengan operator swasta lewat skema buy the service atau BTS. Tahun ini, program tersebut sudah mengangkut 11 juta penumpang di berbagai kota di Tanah Air.

"Load factor (tingkat keterisiannya) cukup bagus," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Kemenhub, Budi Setyadi seperti dikutip, Selasa (21/12/2021).

Dulunya, Kemenhub hanya memberikan bus umum ke daerah untuk mendorong penggunaan angkutan massal. Tapi dalam beberapa tahun terakhir, programnya diubah menjadi BTS, di mana pemerintah mensubsidi 100 persen biaya operasional kenadaraan.

Lewat program ini, swasta ikut lelang untuk jadi operator bus umum di daerah tertentu. Lalu, pemerintah membeli layanan mereka. Kemenhub menargetkan bantuan pemerintah semacam ini bisa bertahan 2-3 tahun saja, sampai akhirnya swasta tersebut bisa mandiri tanpa subsidi.

Pada tahun 2020, Budi menyebut program ini sudah hadir di lima kota besar yaitu Medan, Palembang, Solo, Yogyakarta, dan Denpasar. Lalu 2021 ini, program bakal hadir di Banjarmasin, Makassar, Banyumas, Surabaya, dan Bandung.

Khusus untuk Bandung dan Surabaya, rencananya menggunakan bus listrik karena menyesuaikan dengan agenda G20 tahun ini. Sementara peluncuran program ini di Banjarmasin, akan berlangsung Rabu (22/12/2021).

Di luar itu, ada juga penerapan program ini di Kota Bogor, yang memang menjadi daerah percontohan. Saat ini, kata Budi, sudah ada empat koridor bus umum yang dijalankan lewat skema BTS ini dengan jumlah penumpang yang sudah diangkut 205 ribu orang.

Meski hadir di banyak kota, Budi menyebut kementerian berupaya menerapkan standar pelayanan yang sama, salah satunya yaitu headway atau waktu tunggu kedatangan antar bus 10 sampai 15 menit saja. "Jadi ini sangat menarik (bagi penumpang)," kata dia. kbc10

Bagikan artikel ini: