Dihajar Omicron, 301 ribu pekerjaan hilang di awal tahun ini

Headline

Dihajar Omicron, 301 ribu pekerjaan hilang di awal tahun ini

Makro Global

Jum'at, 4 Februari 2022 | 08:21 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Omicron telah menjadi momok tersendiri bagi perekonomian Amerika Serikat (AS). Menurut Laporan Ketenagakerjaan ADP, akibat serbuan varian baru Covid-19 ini, sektor swasta AS kehilangan ratusan ribu pekerjaan pada Januari 2022 ini.

Dilansir dari CNN, Kamis (3/2/2022), sektor swasta AS setidaknya kehilangan 301.000 pekerjaan. Hal ini tentu mengejutkan para ekonom AS yang sebelumnya telah memperkirakan bahwa bisnis di AS telah berhasil menambahkan 207.000 pekerjaan terlepas dari kondisi penyebaran pandemi.

Ketidaksesuaian perhitungan antara ADP dengan para ekonom ini bisa saja terjadi sebab laporan ADP bergantung pada gaji swasta, tidak seperti laporan pekerjaan pemerintah yang menghitung semua pekerja. Dengan kata lain, bisa saja sektor swasta AS memang mengalami kehilangan sejumlah pekerjaan, sedangkan di sektor-sektor lainnya mengalami peningkatan.

Di sisi lain menurut Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS, para ekonom AS memperkirakan bahwa secara keseluruhan 150.000 pekerjaan berhasil ditambahkan.

Meski demikian, tidak semua ekonom begitu optimis sebab pada Januari, kasus virus corona melonjak. Itu mempengaruhi bisnis, menyebabkan ketidakhadiran pekerja dan penutupan sekolah sementara.

"Rincian laporan ketenagakerjaan ADP menunjukkan hambatan besar dan kemungkinan sementara dari Omicron pada pekerjaan Januari 2022," kata seorang ekonom dari bank Goldman Sachs (GS).

Kepala ekonom ADP Nela Richardson mengatakan, bulan lalu merupakan gabungan dari hampir setiap "tren" pasar tenaga kerja yang terlihat selama pandemi, termasuk penutupan bisnis, kekurangan tenaga kerja, dan efek negatif dari penitipan anak dan penutupan sekolah.

Hampir semua industri besar mencatat kerugian, dipimpin oleh sektor rekreasi dan perhotelan di mana lebih dari 150.000 pekerjaan hilang. Usaha kecil dengan kurang dari 50 karyawan mencatat kerugian paling banyak, meskipun bisnis dari semua ukuran kehilangan posisi.

Sejauh ini, menurut perhitungan ADP hanya sektor pertambangan yang berhasil menambahkan 4.000 posisi.

"Meski begitu, ada bukti bagus yang menunjukkan bahwa Januari mewakili lonjakan kecepatan, bukan penghentian, karena kasus Omicron mulai mereda," kata Richardson. kbc10

Bagikan artikel ini: