Stok batu bara PLN aman untuk 15 hari

Jum'at, 4 Februari 2022 | 16:10 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengklaim pasokan batu bara di 17 pembangkit yang sebelumnya dalam kondisi kritis, telah mencapai 15 hari operasi (HOP).

Dia pun optimistis dapat menjaga kehandalan suplai listrik ke pelanggannya lantaran pemenuhan pasokan batu bara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) telah sesuai rencana. "Kondisi sistem kelistrikan di seluruh Indonesia dalam kondisi cukup," ujar Darmawan, Jumat, (4/2/2022).

Darmawan pun berjanji akan berupaya menjaga pasokan batu bara untuk bahan bakar pembangkit listrik melalui pengamanan berlapis. Di antaranya melalui langkah pengawasan fisik di lapangan serta integrasi sistem monitoring digital antara sistem PLN dengan sistem di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM.

Terkait sistem monitoring, Darmawan mengatakan, sistem ini memberikan informasi target bongkar dan terintegrasi dengan sistem di Ditjen Minerba Kementerian ESDM yang mencatat realisasi bongkar dari setiap pemasok. "Jika ada potensi kegagalan pasokan karena ketersediaan batu bara maupun armada angkutannya akan dapat dideteksi lebih dini dan corrective action dapat dilakukan as early as possible, sehingga kepastian pasokan dapat lebih terjaga," tambahnya.

Dari sistem pemantauan ini, lanjutnya, PLN bisa mengetahui kebutuhan batu bara hingga beberapa waktu ke depan. Di satu sisi, perseroan juga melakukan reformasi kontrak untuk memastikan pasokan batu bara aman.

PLN juga memperbaiki mekanisme perjanjian, yaitu kontrak yang semula bersifat fleksibel jangka pendek diubah menjadi kontrak yang lebih tegas dan jangka panjang serta langsung dengan pemilik tambang yang memiliki kredibilitas dengan kualitas dan volume batu bara yang dibutuhkan pembangkit listrik.

"PLN juga meningkatkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pengusaha kapal melalui Indonesian National Shipowners Association (INSA)," pungkasnya.

Langkah ini dilakukan secara intens untuk memastikan realisasi pasokan batu bara termasuk penugasan dari Kementerian ESDM dapat terlaksana dan terkirim sesuai jadwal yang dibutuhkan.kbc11

Bagikan artikel ini: