Yakinkan UMKM, Kemenhub: Optimalisasi 34 trayek tol laut efisienkan ongkos logistik

Kamis, 10 Februari 2022 | 16:19 WIB ET

JAKARTA, kabarbisnis.com: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meyakini biaya angkutan laut jauh lebih murah ketimbang angkutan komersial lainnya. Karenanya, Kemenhub mendorong pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) khususnya di wilayah Tertinggal, Terdalam, Terluar dan Perbatasan.

Hal ini sekaligus menampik anggapan terhadap mahalnya biaya logistik. Selain itu, adanya Tol Laut juga mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendorong optimalisasi tol laut guna menekan biaya logistik di Indonesia. Selama ini, salah satu tantangan pengusaha, khususnya pelaku UMKM, adalah tingginya ongkos logistik.

"Saat ini ada 34 trayek yang harus dioptimalkan secara detail. masing-masing pihak harus mengevaluasi pergerakan ini agar dapat dilaksanakan dengan efektif," ujar Budi dalam Webinar dan Business Forum, Kamis (10/2/2021).

Pemerintah, sambung Budi, telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong pemanfaatan tol laut. Misalnya, diskon biaya muatan 50% sejak pertengahan Juli lalu. "Kemenhub sudah memberikan stimulus bagi muatan balik yaitu potongan 50% dari muatan berangkat. Harapan saya ini bukan hanya menjadi penyeimbang sistem biaya logistik tapi juga penting untuk menumbuhkan geliat ekonomi di Indonesia, khususnya di bagian timur," kata Budi.

Berkaitan dengan Gernas BBI, Kemenhub sebagai salah satu campaign manager merasa perlu memperhatikan kemudahan dan keterjangkauan biaya logistik. Apalagi, saat ini telah ada 17,2 juta pelaku UMKM di tahun ketiga pelaksanaan Gernas BBI. "Dan sudah merupakan satu bagian dari ekosistem digital dari target 30 juta yang kita harapkan UMKM onboarding pada 2023 dengan kontribusi 60 persen," katanya.

"Karena itu, kita harus dukung penggunaan produk-produk lokal, pengembangan UMKM, dan didukung Tol Laut. Dan UMKM ini selayaknya harus berperan penting dalam perekonomian Indonesia," tambahnya.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Arif Toha memaparkan operasional Tol Laut diklaim mengalami peningkatan yang signifikan. Pada 2020 lalu, program Tol Laut dioperasikan oleh 26 kapal dan 26 trayek dengan anggaran Rp 364,1 miliar. Pada 2021, jumlah kapal dan trayek meningkat menjadi 32 dengan anggaran mencapai Rp 435,6 miliar lalu dioptimalisasi menjadi Rp 376,4 miliar.

Untuk memberikan kemudahan dalam melakukan pemesanan, melacak pengiriman barang, hingga memantau disparitas harga, Kemenhub menyiapkan aplikasi bernama Si Tol Laut yang bekerjasama dengan BRI.

"Saya berharap ini bisa dilakukan dengan sungguh-sungguh, serius, dan komprehensif sehingga bisa membantu UMKM. Upayakan yang kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk memajukan ekonomi Indonesia," pungkasnya.kbc11

Bagikan artikel ini: